GARUT INTAN NEWS – Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, menginisiasi program “Angkringan Wakil Rakyat” sebagai bentuk nyata dari konsep politik keseharian. Melalui angkringan ini, warga Garut dapat langsung bertemu dan berinteraksi dengan wakil rakyat sambil menyampaikan aspirasi dan keluhan, menjadikan demokrasi lebih dekat dan bermakna dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pandangannya, demokrasi bukan hanya sebuah konsep politik formal, tetapi juga merupakan bagian dari politik keseharian. Bagi Yudha, politik adalah cara untuk berinteraksi dan berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan, yang seharusnya digunakan untuk mencapai kepentingan masyarakat umum, bukan hanya untuk segelintir golongan.
Salah satu wujud nyata dari implementasi politik keseharian ini adalah “Angkringan Wakil Rakyat”, sebuah inisiatif yang digagas oleh pengurus ranting PDI Perjuangan dari Kecamatan Bayongbong dan pengurus Badan Penanggulangan Bencana DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut. Angkringan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk mencari penghasilan tambahan bagi kader PDI Perjuangan, tetapi juga sebagai sarana untuk menyebarkan manfaat kepada sesama.
Lebih dari itu, angkringan ini menjadi wadah yang mempertemukan warga Garut dengan wakil rakyatnya. Setiap malam, jika tidak ada kunjungan kerja ke luar kota, Yudha Puja Turnawan dan mungkin juga anggota DPRD lainnya akan meluangkan waktu selama satu jam untuk melayani pembeli di angkringan sambil mendengarkan aspirasi dan keluhan warga secara langsung.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa politik dapat dijalankan dengan cara yang lebih dekat dan langsung dengan masyarakat. Angkringan Wakil Rakyat bukan hanya sekedar tempat makan, tetapi juga simbol dari demokrasi yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Di sini, warga tidak hanya bertransaksi tetapi juga berinteraksi langsung dengan para wakil mereka, menyampaikan aspirasi, keluhan, dan harapan untuk masa depan Garut yang lebih baik.
Dengan demikian, Angkringan Wakil Rakyat menjadi bukti nyata bahwa demokrasi tidak harus terbatas pada ruang-ruang formal seperti kantor pemerintahan atau gedung parlemen. Melalui politik keseharian yang diterapkan di angkringan ini, demokrasi justru menjadi lebih hidup dan bermakna bagi masyarakat Garut.