GARUT INTAN NEWS – Surabi, salah satu kuliner tradisional khas Jawa Barat, telah lama memikat hati masyarakat sunda salah satunya masyarakat Garut. Dengan bentuk sederhana dan cita rasa khas, surabi kini menjadi favorit di berbagai kalangan.
Di pengkolan Rancapanjang, tepatnya di Jl. Raya Selaawi, Blubur Limbangan, Garut, terselip sebuah saung yang menyajikan surabi dengan cita rasa autentik yang masih mempertahankan proses pembuatan tradisional menggunakan tungku kayu bakar.
Saat mengunjungi tempat ini, pengunjung dapat menikmati surabi panas atau “surabi haneut” yang dipadukan dengan minuman hangat, bandrek. Bandrek, dengan kehangatannya, menambah sensasi kenikmatan, terutama saat dinikmati di udara sejuk dan ditemani pemandangan indah di sepanjang jalan.
Saung surabi ini menawarkan dua varian utama yaitu surabi manis dan surabi asin dengan berbagai pilihan topping, termasuk oncom, abon, keju, cokelat dan banyak lagi. Selain itu, pengunjung juga dapat memilih kombinasi topping sesuai selera. Salah satu ciri khas surabi Sunda adalah topping oncom yang menjadi favorit, dipanggang di atas tungku kayu bakar yang menambah aroma dan rasa yang khas.
Pemilik saung surabi ini menceritakan bahwa usaha ini dimulai pada masa pandemi COVID-19. Sejak saat itu, surabi buatannya semakin digemari. Menurutnya, penggunaan tungku kayu bakar adalah rahasia utama cita rasa autentik surabi.
“Menggunakan tungku kayu bakar memberi rasa yang berbeda, ada aroma khas yang tidak bisa didapatkan dari kompor gas,” ujarnya.
Untuk para pecinta kuliner tradisional, saung surabi ini buka setiap hari dari pukul 05.00 pagi hingga 20.00 malam. Dengan harga yang terjangkau, pengunjung dapat menikmati kelezatan surabi sambil merasakan suasana pedesaan yang menenangkan. Sensasi menikmati surabi haneut di udara sejuk Rancapanjang adalah pengalaman kuliner yang tak boleh dilewatkan.
Jika Kamu sedang melintasi daerah selaawi dan sekitarnya, sempatkan diri untuk mencicipi surabi di tempat ini dan rasakan kelezatannya.