GARUT INTAN NEWS – Garut terpilih menjadi salah satu daerah dalam pelaksanaan Pojok Digital bagi para pelaku UMKM. Bekerja sama dengan British Embassy Jakarta, Pemberdayaan BRI Research Institut (BRIRINS), dan Pusat Inkubator Universitas Padjadjaran, Pojok Digital ini diresmikan pada Kamis, 25 April 2024.
“Program ini merupakan program berkelanjutan setelah dilaksanakan tahapan selama 4 bulan. Kegiatannya meliputi proses pendampingan produksi, Marketing, Selling, permodalan, dan juga sarana prasarana, ungkap Ridwan Effendi selaku Kepala Disperindag ESDM Garut.”
Ia mengungkapkan bahwa Pojok Digital ini harapannya bisa terus berkembang dan menjadi role model bagi perlaku UMKM yang lainnya. Garut harus memiliki pola UMKM yang perkembangannya tidak hanya pada pelaku usahanya saja, melainkan pada tingkatan usaha-usahanya. Pemerintah Garut sendiri siap untuk memfasilitasi dengan skala ekspor.
Jawa Barat termasuk salah satu provinsi dengan pelaku internet terbanyak, termasuk Garut. Namun sayangnya, banyak digunakan untuk kegiatan yang tidak produktif. Pojok Digital ini akan membantu pelaku usaha untuk meningkatkan pemahamannya khususnya dalam penjualan.
Pojok Digital merupakan serangkaian kegiatan yang diawali dengan penelitian para ahli di bidangnya. Terdiri dari beberapa tahapan diantaranya, tahapan penelitian, tahapan solusi, dan terakhir tahapan pembekalan/training.
“Tahapan pertama, kita melakukan penelitian untuk mencari tau perkembangan index digitalisasi yang ada di Indonesia, bagaimana UMKM bergerak di Indonesia, dan bagaimana tantangan yang dihadapi untuk meningkatan kapasitas, tahapan kedua yaitu mencari solusi, lalu tahapan terakhir yaitu melakukan pelatihan/training, jelas Rita Damayanti selaku Kepala Program Akses Digital kedutaan Inggris.”
Dari sekian banyak daerah, Garut dan Ciamis dipilih karena melihat banyak respon yang positif. Unit bisnis di Garut dan ciamis sangat banyak tapi kesempatan untuk mendapatkan pelatihan kurang. Ada keinginan yg sangat besar dari pelaku usahan dan pemerintah daerah. Rita mengungkapkan dirinya sangat senang karena yang menitipkan produk bukan hanya orang yang ikut pelatihan tapi juga pelaku UMKN yg baru melek digilal. Harapannya, Pojok Digital ini diteruskan dengan baik. Bisa menjadi wadah positif untuk menemukan inovasi-inovasi baru agar naik kelas.
Berdasarkan hasil Index Digital, Jawa Barat memiliki hasil di atas rata-rata. Sedangkan Lampung berada di bawah rata-rata. Kami memilih keduanya untuk mewakili kondisi tersebut.
“Kami awal terlibat kerja sama dengan British Embassy Jakarta dan melakukan Akselerasi Digital UMKM. Kami meneliti dulu seluruh Indonesia, dan memilih Lampung dan Jawa barat. Jawa barat punya score index digital di atas rata-rata, dan Lampung di bawah. Keduanya dipilih untuk mewakili. Kami berharap adanya kemandirian. Punya bisnis model yg udah stabil, dan bisa mengakomodir ke masyarakat yg lebih luas. ungkap Nilam Nirmala selaku Manager Project Pemberdayaan BRI Research Institut.”
Pojok Digital disambut dengan antusias tinggi dari pelaku usaha. Peserta yang awalnya hanya dibatasi 150 orang ini, ternyata yang mendaftar membludak. “Kami buka 150 pelaku usaha di Garut, yang daftar membludak, kemudian kami sortir berdasarkan jenis kelamin karena untuk perempuan saja dan di bawah 40 tahun. Tujuannya agar generasi mudalah yg menajdi motor penggerak untuk UMKM yg lainnya, jelas In-in sebagai Manajer Project Pusat Inkubator Universitas Padjadharan.”
Di akhir wawancara, In-in berharap Pojok Digital ini bisa memberikan manfaat untuk seluruh UMKM yang ada di kab Garut. Di sini sudah ada rumah pemasaran dan rumah kemasan, lengkap alatnya, bisa dimanfaatkan oleh UMKM yang masih terbatas digitalnya dan peralatan kemasannya.