GARUT INTAN NEWS – KPU Kabupaten Garut terus berupaya meningkatkan kualitas dan keamanan proses pemilu dengan menggelar simulasi pemungutan, perhitungan, dan rekapitulasi suara pada Sabtu (20/01/2024). Dalam upaya mencegah kejadian tragis yang menimpa beberapa anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada pemilu 2019, KPU Garut menerapkan langkah-langkah proaktif mulai dari rekrutmen anggota KPPS hingga proses rekapitulasi hasil perhitungan suara.
Dian Hasanudin, Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Garut, menjelaskan bahwa rekrutmen anggota KPPS untuk pemilu tahun 2024 diatur dengan ketat, termasuk persyaratan pendidikan dan pemeriksaan kesehatan.
“Demi menghindari kejadian yang membuat banyak anggota KPPS meninggal dunia pada pemilu 2019, untuk pemilu tahun 2024, mulai dari rekrutmen yang berbeda dan bersyarat baik dari pendidikan dan hasil cek kesehatan hingga proses rekapitulasi hasil perhitungan suara menggunakan aplikasi sirekap,” ungkap Dian Hasanudin.
Langkah ini diambil sebagai antisipasi agar anggota KPPS yang bertugas nantinya dalam keadaan sehat dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Keselamatan dan kesejahteraan para anggota KPPS menjadi prioritas, dan dengan rekrutmen yang lebih ketat, diharapkan kejadian-kejadian yang merugikan pada pemilu sebelumnya dapat diminimalisir.
Proses rekapitulasi hasil perhitungan suara juga ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi sirekap. Dian Hasanudin menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk memastikan keakuratan dan kecepatan proses rekapitulasi.
“Proses rekapitulasi hasil perhitungan suara menggunakan aplikasi sirekap juga menggunakan alat bantu lainnya seperti printer untuk salinan dokumen dan berita suara juga lainnya,” tambahnya.
Selain itu, KPU Garut juga menjalin koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan kesiapan pelayanan kesehatan pada hari pemungutan suara. “Kita tentu berkordinasi dengan dinas kesehatan, untuk 14 Februari diharapkan para puskesmas standby dan quick response sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Dian Hasanudin.
Simulasi pemungutan suara yang dilakukan hari ini tidak hanya berfokus pada teknis penggunaan aplikasi dan peralatan, tetapi juga mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemilu. Harapannya, simulasi ini memberikan gambaran menyeluruh dan membantu mengidentifikasi potensi kendala serta solusi yang efektif.
“Harapannya dengan simulasi ini ada gambaran, Kita bisa memitigasi kondisi yang mungkin terjadi dan yang tidak diinginkan, juga kita bisa mengukur proses waktu rekapitulasi perhitungan di 5 surat suara, dan mudah-mudahan ini bisa menjadi sosialisasi bagi masyarakat Kabupaten Garut,” tutup Dian Hasanudin.
Melalui langkah-langkah proaktif ini, KPU Kabupaten Garut berkomitmen untuk melaksanakan pemilu dengan tingkat keamanan dan kualitas yang optimal, memberikan keyakinan kepada masyarakat Kabupaten Garut bahwa proses demokrasi berjalan transparan, adil, dan efisien.