GARUT INTAN NEWS – Sekitar 30% kondisi jalan di Kabupaten Garut mengalami kerusakan signifikan akibat cuaca ekstrem sepanjang tahun 2023 hingga awal 2024.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Agus Ismail, menyatakan bahwa sekitar 30% jalan kabupaten mengalami kerusakan parah, termasuk ruas jalan Talaga Bodas.
“Memang karena kemarin di tahun 2023 sampai kemudian awal 2024 kondisi cuaca kita kan luar biasa, sehingga kemudian itu memperparah kondisi jalan yang memang secara kontruksi udah habis umur konstruksinya,” ujarnya.
Agus juga menjelaskan bahwa beberapa ruas jalan lain yang mengalami kerusakan serius termasuk Banjarwangi, Singajaya, dan beberapa jalan di perkotaan seperti Margawati Sukanegla. Perbaikan di jalan Talaga Bodas sendiri memerlukan perhatian khusus mengingat kondisi konstruksi yang sudah memerlukan peningkatan, bukan hanya pemeliharaan.
“Nah memang kalau untuk khusus yang talaga bodas ini juga ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, terutama kan memang selain kontruksinya yang sudah harus ditingkatkan lah harus diperbaiki ya tidak bisa dipelihara begitu, tapi kan juga di situ kan berkaitan dengan fungsi fungsi yang lain,” jelas Agus.
Perbaikan jalan Talaga Bodas telah dimulai dengan penanganan sepanjang 4 kilometer dari total 13 kilometer yang perlu diperbaiki.
“memang jalan talaga bodas itu sudah perlu peningkatan ya, Memang kita juga kemarin sudah 4 kilometer yang ditangani dari total 13 kilometer, kurang lebih 8 kiloan lagi yang harus kita tangani,” tambahnya.
Meskipun perbaikan sudah diusulkan ke pemerintah provinsi, tantangan tetap ada terkait alokasi anggaran yang terbatas di tahun 2024.
“Memang beberapa rencana program kita yang 2024 ini kan terhambat, Misalkan kayak yang jalan Prof Anwar Musadad harusnya kan 2024 Kita sudah tangani, karena kemarin sudah kita tangani sebagian kemudian termasuk Talaga Bodah termasuk beberapa yang lain,” ujar Agus.
Agus juga mengungkapkan bahwa potensi anggaran untuk infrastruktur tergerus oleh alokasi untuk Pilkada dan penerimaan PPPK.
“Karena memang ya problemnya di kemarin kita harus mengalokasikan untuk pelaksanaan Pilkada begitu ya kemudian juga penerimaan PPPK, Sehingga itu kan menggerus apa namanya potensi anggaran yang untuk infrastruktur” jelasnya.
Pemeliharaan jalan yang saat ini dilakukan hanya mencakup kerusakan berskala kecil, beberapa jalan seperti Bayongbong pasar anir membutuhkan peningkatan yang signifikan dan tidak bisa diperbaiki hanya dengan pemeliharaan biasa.