BerandaSabaDesaHalal bi Halal Warga Desa Sukamukti Banyuresmi, Dikemas Dengan Upaya Pelestarian "Kaulinan...

Halal bi Halal Warga Desa Sukamukti Banyuresmi, Dikemas Dengan Upaya Pelestarian “Kaulinan Baheula”

GARUT INTAN NEWS – Keberadaan kaulinan barudak baheula semakin hari semakin tinggal nama, bahkan mungkin nyaris punah digerus permainan game watch, game boy, Sega, PlayStation dan game online.

Menyikapi hal itu masyarakat Desa Sukamukti Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut yang diprakarsai Pemerintah Desa Sukamukti berupaya melestarikan lagi kaulinan baheula yang dikemas dalam acara halal bihalal sekaligus menggelar pentas seni.

Selain bersilaturahmi dalam momen lebaran, pagelaran pentas seni di acara halal bihalal ini menampilkan kamonesan dan kreatifitas semua RW Desa Sukamukti, termasuk tampilan kaulinan barudak baheula seperti. Jajangkungan, Oray – orayan, Longser, Ucing – ucingan dan banyak lagi.

Kades Sukamukti, Dadan Hamdani, tersenyum lepas saat melihat anak-anak bermain kaulinan baheula.

Kepala Desa Sukamukti, Dadan Hamdani mengungkapkan bahwa di tempat ini yang tepat dekat Situ Bagendit, nantinya akan di jadikan desa wisata budaya dan wisata edukasi.

“Di setiap minggunya akan digelar pagelaran seni sunda dan kaulinan baheula dan semoga Disparbud Kabupaten Garut bisa bekerja sama dan membantu, hari ini adalah sekalian latihan,” katanya.

Baca juga : Asal Usul Tradisi Halal Bihalal

Menurut Dadan Hamdani, permainan tradisional sangat cocok sebagai media pembelajaran pendidikan anak usia dini. Pasalnya, kaulinan barudak mengandung banyak manfaat dan persiapan bagi anak guna menjalani kehidupan bermasyarakat.

“Hal itu juga terkait erat dengan pengenalan diri, alam, dan Tuhan,” pungkasnya.

Sementara itu, anak-anak warga Desa Sukamukti yang baru diperkenalkan kaulinan baheula itu mengaku merasa senang dapat mengenal kaulinan yang sebelumnya asing.

Semoga upaya Pemdes Sukamukti dalam melestarikan kaulinan baheula seperti bermain wayang dari batang singkong, teteot, celempung, kelom batok, oorayan, hadang, hahayaman, ucing sumput, sorodot gaplok, galah, perepet jengkol, gatrik, galah asin, jajangkungan, congkak, engkle, dan hompimpah, bisa terus dikembangkan ditengah kuatnya arus modernitas dan globalisasi.

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita GarutIntanNews.com di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUeKWD1iUxcq6U1Fe40. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Baca Juga

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

Banyak Dibaca