BerandaGaya HidupTransformasi Belanja: Pasar Online Merajalela, Pasar Tradisional Garut Berjuang Bertahan

Transformasi Belanja: Pasar Online Merajalela, Pasar Tradisional Garut Berjuang Bertahan

GARUT INTAN NEWS – Pasar tradisional di Kabupaten Garut menghadapi tantangan serius dengan tren belanja masyarakat yang beralih ke pasar online, khususnya melalui platform seperti Tiktok Shop. Perubahan gaya belanja dan perkembangan teknologi menyebabkan minat belanja di pasar tradisional, seperti Pasar Wisata Samarang, mengalami penurunan yang signifikan.

Presiden RI Jokowi Dodo menggarisbawahi dampak pasar online terhadap UMKM dan pasar tradisional Indonesia, menyebutkan bahwa fenomena seperti Tiktok Shop dapat mengancam keberlangsungan pasar tradisional. Dalam konteks ini, pedagang di Pasar Samarang merasakan dampaknya, terutama dalam penjualan pakaian.

Pak Haji Asep (56), seorang pedagang pakaian di Pasar Samarang, mengeluhkan penurunan penjualan hingga 75% sejak maraknya Tiktok Shop. Ia menyatakan bahwa pembeli cenderung mencari harga lebih murah dan beragam model di pasar online. Keluhan serupa disuarakan oleh pedagang lainnya, menunjukkan kesulitan bersaing dengan harga lebih kompetitif dari pedagang online.

Survei yang dilakukan oleh Mahasiswa ITG, Kelompok 8, yang terdiri dari Ari Sukmawijaya, Fina Ayu Lestari, Sri Yulistiani, Suryana Ergiyansyah, dan Yanti, menyoroti dampak pasar online pada pasar tradisional Garut. Hasil kuesioner kepada konsumen di Kabupaten Garut menunjukkan bahwa Tiktok Shop menjadi faktor utama peralihan konsumen dari pasar tradisional ke pasar online, mencapai 75%.

Dampak dari perubahan ini terlihat dari beberapa aspek:

Aspek Ekonomi: Penurunan penjualan pakaian di pasar tradisional berdampak pada pendapatan pedagang, menimbulkan kesulitan ekonomi bagi pelaku usaha pasar tradisional.

Aspek Sosial: Penurunan aktivitas ekonomi di pasar tradisional dapat menyebabkan pengangguran dan penurunan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Aspek Budaya: Pasar tradisional yang merupakan pusat kebudayaan dan tradisi masyarakat Indonesia mengalami penurunan akibat berkurangnya penjualan pakaian.

Dalam mengatasi dampak pasar online terhadap pasar tradisional, beberapa strategi diperlukan:

  1. Partisipasi dalam Proyek Infrastruktur: Terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur yang mendukung bisnis pasar tradisional.
  2. Kemitraan dengan Pemangku Kepentingan Lokal: Membangun hubungan dengan pihak-pihak lokal, seperti pemerintah daerah dan komunitas, untuk mendukung operasi bisnis.
  3. Dukungan pada Program Sosial dan Lingkungan: Mendukung program-program sosial dan lingkungan untuk meningkatkan citra bisnis dan hubungan dengan pemerintah.
  4. Partisipasi dalam Program Pengembangan Tenaga Kerja: Terlibat dalam program pelatihan dan pengembangan tenaga kerja yang didukung oleh pemerintah untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
  5. Kolaborasi dalam Riset dan Pengembangan (R&D): Melibatkan diri dalam proyek penelitian dan pengembangan bersama dengan pemerintah atau lembaga penelitian.
  6. Penggunaan Program Insentif Pemerintah: Mencari dan memanfaatkan program insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
  7. Kolaborasi dalam Pengembangan Ekonomi Lokal: Berpartisipasi dalam inisiatif pengembangan ekonomi lokal yang digerakkan oleh pemerintah untuk menciptakan peluang bisnis baru.
  8. Transparansi dan Keterbukaan: Menjaga transparansi dalam interaksi dengan pemerintah untuk membangun dasar kepercayaan.

Analisis Kelompok 8 menyimpulkan bahwa pasar online memiliki dampak signifikan pada pasar tradisional di Kabupaten Garut. Oleh karena itu, strategi yang efektif dan dukungan pemerintah menjadi kunci untuk meningkatkan perkembangan kedua pasar tersebut.

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita GarutIntanNews.com di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUeKWD1iUxcq6U1Fe40. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Baca Juga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

Banyak Dibaca