GARUT INTAN NEWS – Sekitar 2 (dua) unit rumah roboh akibat bencana di Desa Cikandang Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut merupakan rumah milik warga tidak mampu di kampung kundeng dan kampung cikandang lebak butuh perhatian.
Kepala Desa Cikandang, Yana Sofyana mengatakan terdapat 80 rumah yang belum dibangun itu semua keadaannya rusak berat dan ia merasa was-was ditakutkan akan ada bencana yang akan menyebabkan rumah roboh kembali.
Yang lebih menghawatirkan rumah yang roboh tersebut merupakan masyarakat yang sudah jompo dan berstatus janda. Apalagi pemilik rumah tinggal sendiri dengan keadaan rumahnya sudah menghawatirkan.
Yana juga menjelaskan sampai saat ini belum ada pembangunan sehingga dengan cuaca yang sangat ekstrem ini bangunan tersebut roboh sampai hancur dan belum diperbaiki.
“kebanyakan itu adalah jompo dan janda, betul mereka tidak bisa memperbaiki itu karena kemampuan ekonomi mereka terbatas dan terus keluarga dan anak-anaknya pun ya keadaannya biasa-biasa saja, Jadi tidak ada memiliki ekonomi yang sangat kuat lah untuk membangun rumah orang tuanya,” ujar Kades.
Kepala Desa Cikandang menuturkan desanya baru mendapatkan bantuan rumah tidak layak huni pada tahun 2023 sebanyak 20 unit sedangkan yang rusak saat ini kurang lebih sebanyak 100 rumah.
“ada 100 rumah rumah warga masyarakat rusak baru diperbaiki 20 unit yang mudah-mudahan ada tanggapan dari pihak pemerintah untuk membantu kegiatan pembangunan rumah tidak layak huni, yang saya takutkan ada bencana dan roboh dan menimpa si pemilik itu yang saya khawatirkan,” ungkap Kades.
Sebagai perhatian dari pemerintah desa, kedua rumah roboh tersebut akan diperbaiki oleh desa dengan meminjam terlebih dahulu bahan bangunan ke toko material yang sanggup meminjamkan bahan bangunan.
“Alhamdulillah ada material, Toko Besi dengan bahan bangunan yang membantu untuk meminjam lah, jadi aparat pemerintah Desa meminjam dulu bahan bangunan untuk mereka yang kemarin dua rumah itu roboh,” tandasnya.
Sebelumnya, rumah roboh sering terjadi di Desa Cikandang karena bencana dengan pembangunan rumah warga bersumber dari dana desa yang kerjakan pada tahun 2024. Selain itu pembangunan rumah roboh juga bersumber dari operasional kepala desa. “kami sempatkan untuk memperbaiki cuma perbaikan tidak dibongkar semuanya cuma perbaikan dengan nilai yang ada,” ucap Yana.
Minimnya bantuan dari pemerintah, bantuan rutilahu baru di tahun 2023 yang mendapat bantuan dari provinsi sekitar 20 unit dengan nilai 20 juta rupiah. Kini pihaknya berharap adanya bantuan dan pemerintah untuk masyarakatnya yang terdampak.