GARUT INTAN NEWS – Kepala Desa Cintakarya, Soma Suhendi, mendorong kelestarian budaya di Kampung Adat Kampung Pasir yang terletak di Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Menurutnya, desa cintakarya kaya akan budaya Sunda yang beragam, namun beberapa di antaranya hampir terlupakan.
“Kampung Adat Kampung Pasir ini menyimpan kekayaan budaya Sunda yang sangat berharga. Tradisi Ampih Pare, kesenian alat musik Sunda seperti karinding calempung dan angklung buncis adalah beberapa contoh budaya yang harus kita jaga agar tidak punah,” ujar Soma Suhendi.
Selain kaya akan kesenian, Kampung Adat ini juga dikenal dengan produk batik tulis Pasiran yang berkualitas tinggi. Batik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
“Pernah Wisatawan dari Singapura, Australia, dan negara lainnya datang untuk melihat keseharian warga kampung adat serta melihat langsung proses pembuatan batik tulis Pasiran. Ini membuktikan bahwa budaya kita memiliki nilai jual yang tinggi dan menarik perhatian dunia,” tambah Soma Suhendi.
Di Kampung Pasir juga dikenal sering mengadakan acara-acara lintas iman yang bertujuan untuk mempererat hubungan antarumat beragama.
“Acara-acara lintas iman ini tidak hanya memperkuat toleransi antaragama, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal,” jelasnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Soma Suhendi berharap generasi muda dapat lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri.
“Budaya adalah identitas kita. Mari bersama-sama menjaga dan melestarikannya agar tidak hilang ditelan zaman,” tutupnya.