GARUT INTAN NEWS – Setelah berjam-jam sejak pagi hari hingga larut malam melakukan demonstrasi di Kantor DPRD Kabupaten Garut, Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) akhirnya mendapatkan jawaban atau keputusan yang telah lama ditunggu-tunggu terkait pengangkatan para honorer untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan insentif yang disetujui oleh pemerintah.
Ma’mol Abdul Faqih, Ketua Umum DPP FAGAR, menyampaikan rasa syukurnya meskipun hasil yang diperoleh belum sepenuhnya memenuhi harapan. “Alhamdulillah, walaupun ini tidak sesuai dengan harapan kita, tapi paling tidak ini ada lumayan lah gitu angin segar walaupun nanti perjuangan terus masih akan kita gaungkan untuk ke depan,” ujar Ma’mol pada Jumat malam.
Ma’mol menegaskan bahwa perjuangan FAGAR tidak akan berhenti hanya karena telah diperoleh sejumlah kemajuan. “Kita kawal ke depan bagaimana ini bisa berkembang menjadi 1,5 atau 2 juta,” tambahnya, mengacu pada besaran insentif yang diharapkan dapat meningkat di masa mendatang.
FAGAR juga berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan bahwa insentif yang diberikan kepada para honorer dapat terus meningkat. “Insya Allah PGRI juga ikut mengawal dan kami terus dengan Kepala Dinas dan Dinas Pendidikan,” kata Ma’mol.
Salah satu fokus utama adalah memastikan bahwa insentif sebesar satu juta rupiah yang telah disetujui dapat diterima oleh para honorer dengan adil dan merata. Ma’mol menekankan pentingnya koordinasi yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan ini. “Ini harus merata, makanya ini kita terus kami akan kawal ini sampai tuntas,” tegasnya.
Selain itu, FAGAR berkomitmen untuk terus mengawasi pembahasan RAPBD dan akan tetap berada di Kantor DPRD untuk memastikan bahwa kepentingan para honorer tetap menjadi prioritas. “Kami terus akan kawal bahkan nanti untuk pembahasan RAPBD juga kami akan terus standby di sini untuk ikut,” tutup Ma’mol.
Demonstrasi yang dilakukan oleh FAGAR ini merupakan bukti nyata dari komitmen mereka dalam memperjuangkan hak-hak para guru honorer di Kabupaten Garut. Dengan jawaban yang telah diperoleh, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa semua janji dan kesepakatan dapat direalisasikan dengan baik untuk kesejahteraan para pendidik tersebut.