GARUT INTAN NEWS – SMAN 6 Garut mempersiapkan diri untuk melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 dengan mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh Provinsi Jawa Barat. Plt. Kepala Sekolah SMAN 6 Garut, Dede Kustoyo, menjelaskan bahwa proses PPDB akan berlangsung dalam beberapa tahap sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“PPDB tahun ini dimulai dengan jalur zonasi yang dibuka dari tanggal 3 Juni hingga 7 Juni. Setelah itu, jalur prestasi akan dibuka dari tanggal 24 Juni hingga 28 Juni. Kami mengacu pada survei yang dibuat oleh sekolah dan mengikuti SOP dari Provinsi Jawa Barat untuk memastikan proses berjalan lancar dan sesuai aturan.” kata Dede Kustoyo.
Dede juga menyoroti adanya perbedaan dalam regulasi PPDB tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terutama mengenai jalur Keluarga Tidak Mampu (KTM) Ekstrem. “Yang menjadi perhatian kami adalah penentuan calon siswa yang masuk ke jalur KTM Ekstrem, yang ditentukan oleh data dari DTKS dan Dapodik dari pihak provinsi. Kami hanya menerima data tersebut tanpa bisa melakukan validasi langsung. Kami berharap ada mekanisme validasi di tingkat sekolah untuk memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran, agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat.” ,” kata Dede Kustoyo.
Dia menambahkan, “Kami ingin memastikan bahwa siswa yang benar-benar dari keluarga miskin ekstrem mendapatkan haknya. Ini penting untuk menghindari ketidaksesuaian yang pernah terjadi dalam program bantuan seperti PIP, di mana ada siswa dari keluarga mampu yang menerima bantuan, sementara yang kurang mampu tidak mendapatkannya.”
Selain jalur KTM Ekstrem, SMAN 6 Garut juga menyediakan slot untuk siswa dengan kebutuhan khusus (disabilitas). “Kami siapkan slot untuk siswa disabilitas, meskipun tahun lalu tidak ada pendaftar dari kategori ini. Namun, kami tetap siap menerima jika ada yang mendaftar,” jelas Dede.
Terkait biaya pendidikan, Dede menyatakan bahwa ada ketentuan tertentu mengenai biaya, namun hingga saat ini belum ada perubahan yang signifikan. “Biaya pendidikan mengikuti ketentuan yang ada, dan kami memastikan semua sesuai dengan regulasi yang berlaku.”
SMAN 6 Garut juga akan bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum (APH) dan Saber Pungli Provinsi Jawa Barat untuk menghindari praktik pungutan liar selama proses PPDB. “Kami menyambut baik inisiatif ini karena memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kami berkomitmen menjalankan PPDB dengan transparansi dan tanpa pungutan liar,” ungkap Dede. “Kerjasama ini juga membantu kami untuk lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan PPDB.”
Dengan persiapan yang matang dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, SMAN 6 Garut berupaya untuk melaksanakan PPDB 2024 dengan sebaik-baiknya. “Kami berharap proses PPDB tahun ini dapat berjalan lancar, adil, dan transparan, serta mampu memberikan kesempatan pendidikan yang merata bagi semua calon siswa,” tutup Dede Kustoyo