BerandaTokoh AsgarSirojul Munir: Dijuluki Munir Sakti Oleh Para Jagoan, Dipercaya Jadi Ketua Oleh...

Sirojul Munir: Dijuluki Munir Sakti Oleh Para Jagoan, Dipercaya Jadi Ketua Oleh Para Ulama Garut

GARUT INTAN NEWS – Kemaslahatan umat merupakan salah satu visi dan misi hidup Ceng Munir, sapaan akrab KH. Aceng Sirojul Munir, yang selalu diperjuangkan sedari dulu hingga saat ini di posisinya sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut.

Anak dari pasangan KH. Fahrul Razi dan Hj. Komariah ini tumbuh dalam keluarga yang agamis. Munir kecil sudah akrab dengan ilmu agama, tumbuh besar di lingkungan pesantren hingga menginjak usia 23 tahun, tepatnya di pesantren Subulussalam yang merupakan pesantren milik orang tuanya.

Kendati tumbuh di lingkungan pesantren dan menjadi seorang santri, Ceng Munir tidak menutup diri. Ia paham betul bahwa dalam agamanya hidup bersosialisasi adalah anjuran yang juga diajarkan oleh Rasulullah SAW. Munir remaja senang bergaul dengan siapapun, tidak pandang bulu baginya untuk mengetahui roda kehidupan ini berputar ia tidak segan menjajani banyak pengalaman keras di luar sana.

Selepas lulus di jenjang pendidikan SMA, Ceng Munir melanjutkan pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati. Siapa sangka, hidup ternyata tidak semulus yang dikira, sebelumnya Munir pernah merasakan susahnya menjadi seorang tukang becak yang jerih payah mengayuh sepeda dari pagi hingga petang. Tak peduli ada yang bayar atau tidak, karena niatnya adalah untuk mencari pengalaman.

“Saya menjalani kehidupan sesuai dengan rasa ingin tahu saya, pernah jadi tukang becak, pernah jualan kue balok, bahkan menjadi petani saya pernah lalui,” ujar KH. Sirojul Munir saat berkisah kepada GARUT INTAN NEWS bagaimana masa muda yang pernah dilaluinya.

Jiwa mudanya penuh dengan rasa penasaran yang menuntunnya mencoba banyak hal dalam kehidupan. Ia berkelana ke penjuru Indonesia hingga membumi di ibu kota. Masa mudanya ia habiskan bergaul dengan orang-orang yang dipandang sebelah mata. Ia tak sungkan bergaul dengan para ‘jagoan’ di ibu kota, hingga kemudian mendapat julukan “Munir Sakti”.

Julukan itu bukan berarti memiliki kekuatan atau sejenisnya, melainkan karena Munir muda memiliki keyakinan bisa membawa seseorang yang tadinya “sok jagoan” dan “sok berkuasa” untuk bisa kembali berada di jalan yang benar. Munir Sakti akhirnya sering membina para preman di majelis ta’lim untuk diinsyafkan.

“Saya bergaul bukan hanya dengan orang sholeh, tapi juga dengan orang-orang yang kata orang tidak sholeh,” imbuh KH. Sirojul Munir.

Sering bergaul dengan kalangan premanisme, tentunya tidak menjadikannya ikut melakukan kegiatan para jagoan, justru Munir Sakti membina mereka agar mengerti bagaimana menjalankan kewajiban di dalam agama. Bahkan kemudian ia pun masuk ke dalam kepengurusan Asosiasi Preman Indonesia dan menempati bidang kerohanian.

“Masuk ke dalam pengurus Asosiasi Preman Indonesia di bidang rohani, saat itu tempatnya di Jalan Wijaya Tujuh No. 9 blok M,” ujar KH. Sirojul Munir sambil mengenang.

Asosiasi itu bergerak untuk mendata seluruh preman di Indonesia namun berakhir bubar pada masa Orde Baru yang setelahnya terjadi gerakan operasi penembakan misterius atau dikenal dengan sebutan gerakan Petrus. Operasi penembakan ini dilakukan dalam rangka menekan angka kriminalitas di Indonesia.

Bagi Munir yang tumbuh dengan pemahaman agama, sudah menjadi kewajibannya untuk melakukan dakwah apapun caranya. Setiap berada di satu tempat, Munir selalu membuat majelis ta’lim. Ia berbaik hati membimbing anak jalanan agar mengerti dalam agama.

Bertahun-tahun tak pulang ke kampung halaman, di November tahun 1993, saat itu Munir yang masih melanglang buana pun dijemput istri dan dibujuk pulang ke Garut. Kepulangan Munir ke kampung halamannya ternyata telah dinanti oleh para kyai dan para tokoh di kampungnya, mereka meminta Munir agar mau mencalonkan diri menjadi kepala desa kala itu.

Meski terkesan mendadak dengan kabar yang baru ia dapatkan, Munir tak dapat menolaknya. Ia pun bersedia dan berhasil menjadi kepala desa hingga di SK-kan pada Januari 1994. Mengemban amanah sebagai kepala desa, Munir pun memiliki inisiasi untuk membuat sebuah forum yang bisa mengumpulkan seluruh kepala desa di Kabupaten Garut dan terbentuklah PKDG (Paguyuban Kepala Desa Kabupaten Garut) pada 1999.

Forum yang dijalankannya bersama seluruh kepala desa di Garut itu pun kemudian diadopsi oleh pemerintah Jawa Barat hingga dibuatkan forum secara nasional yang kini akrab didengar sebagai Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) dan Munir dimandati sebagai wakil ketuanya saat itu.

“Karena saat itu saya banyak memegang organisasi di Garut, salah satunya Nahdlatul Ulama, saya pun menjadi wakil ketua empat yang membidangi antar lembaga termasuk lembaga pemerintah,” katanya.

Kiprahnya menjadi tokoh besar di Garut pun tidak lantas begitu saja. Tiga tahun setelah pengangkatan dirinya sebagai kepala desa, namanya mulai eksis ketika ia diberikan kesempatan untuk menjadi bendahara di Nahdlatul Ulama cabang Garut.

Ia pun ikut membesarkan Nahdlatul Ulama cabang Garut hingga saat ini namanya dikenal sebagai salah satu tokoh ulama di Garut. Kiprahnya di kepengurusan MUI Kabupaten Garut ia mulai saat dipercayai menjadi Wakil Rais Syuriyah hingga di tahun 2015 selama 2 periode ini, KH. Sirojul Munir masih dipercayai untuk memimpin MUI Kabupaten Garut.

Menjadi tokoh penting di Garut, KH. Sirojul Munir merupakan sosok pendakwah yang gigih. Langkahnya dalam memberantas aliran sesat yang tak kian surut di Kota Intan ini terus ia gaungkan hingga saat ini.

Kiprahnya sebagai ketua MUI Garut senantiasa ia lakukan dengan terus menjadi pengawal yang mewadahi para ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia sesuai dengan tugas pokoknya untuk membantu pemerintah dalam melakukan hal-hal yang menyangkut kemaslahatan umat Islam di Indonesia.

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita GarutIntanNews.com di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUeKWD1iUxcq6U1Fe40. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Baca Juga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

Banyak Dibaca