GARUT INTAN NEWS – Angleng, sebuah kudapan khas Sunda, telah menghiasi kuliner masyarakat Jawa Barat selama lebih dari 150 tahun. Meskipun tampak mirip dengan dodol pada pandangan pertama, perbedaan mendasar terletak pada bahan dasar yang digunakan. Sementara dodol memiliki tekstur kasar dengan butiran ketan yang masih terasa, angleng memiliki kehalusan yang unik karena ketan diproses hingga menjadi tepung halus. Dengan kelembutan teksturnya, angleng menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang menginginkan cemilan manis.
Angleng dan wajit, sebagai saudara sejati, tampak serupa dengan dibungkus oleh daun jagung kering. Sebenarnya, keduanya memiliki kesamaan dengan dodol Garut yang diproduksi dari beras ketan dan gula merah. Perbedaannya terletak pada proses pengolahan, di mana dodol diolah menjadi semacam karamel, sedangkan wajit tidak mengalami tahap tersebut. Kedua makanan ini dihasilkan oleh masyarakat di Kabupaten Garut, khususnya di Kecamatan Cihurip.
Rasa manis dan legit menjadi ciri khas angleng. Inilah yang membuat masyarakat Garut, khususnya, sering menghidangkan angleng sebagai sajian istimewa pada perayaan Idul Fitri, Lebaran, dan berbagai upacara adat lainnya di Jawa Barat. Angleng bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kegembiraan dalam setiap momen istimewa.
Angleng, sebagai makanan tradisional, memiliki komposisi bahan dasar yang terdiri dari campuran beras ketan, kelapa parut, dan gula merah. Bentuknya yang panjang, sepanjang jari telunjuk, dan warnanya yang khas merah muda menjadi ciri khas yang mudah dikenali. Proses pembuatannya memerlukan ketelatenan, dengan tahapan memasak bahan secara berurutan dan melakukan pengadukan hingga merata. Hanya dengan kesabaran dan keahlian yang terwariskan dari generasi ke generasi, angleng menjadi kudapan lezat yang dicintai banyak orang.
Proses pembuatan angleng tidak hanya menciptakan cita rasa yang istimewa, tetapi juga menggambarkan kekayaan budaya dan warisan kuliner yang dijaga dengan penuh kebanggaan oleh masyarakat Garut. Keunikan rasa dan tekstur angleng menjadi daya tarik tersendiri, mengundang siapa saja untuk merasakan kelezatan tradisional yang telah bertahan selama berabad-abad.
Seiring berjalannya waktu, angleng bukan hanya menjadi bagian dari warisan kuliner Garut, tetapi juga menunjukkan ketahanannya sebagai warisan budaya yang terus berkembang. Dalam setiap gigitannya, angleng membawa kita dalam perjalanan mengenal cita rasa khas Jawa Barat yang sarat dengan sejarah dan keindahan tradisi kuliner.