GARUT INTAN NEWS – Akhir-akhir ini, kalau kamu sering nongkrong di TikTok, mungkin sudah tak asing dengan potongan lagu yang nge-beat tapi Terdengar Sentuhan Sunda: “Garut Jang Dunya”. Lagu hip hop yang viral ini bukan datang dari label besar di Jakarta, tapi dari barudak Garut sendiri — anak-anak muda penuh talenta yang tergabung dalam grup Pleasure Noise.
Dengan semangat khas Sunda dan rasa bangga sebagai urang Garut, mereka berhasil mengangkat nama daerah lewat karya musik yang keren, enerjik, dan berisi pesan kuat tentang identitas.
Lagu “Garut Jang Dunya” lahir menjelang penampilan Pleasure Noise di festival musik Pestapora, salah satu event musik besar di Indonesia. Salah satu rapper grup ini, AB, menceritakan bagaimana ide lagu tersebut muncul secara spontan namun penuh makna.
“Awalnya kita ada event di Jakarta, namanya Pestapora. Kita perform di hip hop stage, dan waktu itu pengen banget merepresentasikan Garut di sana,” ujar AB.
“Soalnya, banyak orang Garut yang malah malu sama asalnya. Padahal orang timur bisa bangga dengan Moluccan-nya, masa urang Sunda teu bisa bangga jeung Garut?”
Dari semangat itulah “Garut Jang Dunya” lahir — sebagai simbol kebanggaan, tapi juga pengingat agar jangan sampai membuat nama daerah tercoreng.
“Tong era jadi orang Garut, tapi tong jadi orang Garut nu ngerakeun,” Ungkap AB.
Menariknya, lagu ini tidak hanya berbicara tentang kebanggaan, tapi juga mengusung filosofi “Sabilulungan” — semangat gotong royong yang melekat kuat dalam budaya Sunda.
“Kita pakai sampling musik Sabilulungan karena artinya gotong royong. Jadi di lagu ini bukan cuma saya, ada juga rapper lain: Fizzy, Westboi, Kaylo, dan Nuby sebagai producer, serta Billy yang menginisiasi Garut Jang Dunya,” jelas AB.
Kolaborasi ini menjadi bentuk nyata semangat barudak Garut yang ingin tumbuh bareng, saling dorong, dan menyampaikan pesan positif lewat musik.
Lebih dari sekadar lagu, AB dan kawan-kawan berharap Garut Jang Dunya bisa jadi movement — gerakan kreatif dari Garut untuk dunia.
“Tujuan kita bukan cuma ngenalin Garut, tapi nunjukin kalau anak daerah juga punya potensi dan daya saing yang bagus,” kata AB.
“Ke depannya pengennya movement ini terus jalan, bukan cuma di musik, tapi bisa jadi ajang kolaborasi buat siapapun dari Garut yang punya karya.”
Mereka ingin membuktikan bahwa kreativitas tak harus lahir dari kota besar.
Dari kampung pun, asal ada niat dan kebersamaan, karya bisa menembus batas.
Siapa sangka, lagu yang kini viral di TikTok dengan jutaan views ini ternyata dibuat hanya dalam tujuh hari sebelum tampil di Pestapora. Kecepatan itu bukan asal-asalan, tapi bukti semangat dan chemistry yang kuat di antara para anggotanya. Dengan beat hip hop yang modern dibalut nuansa Sunda, mereka membawa cita rasa Sunda ke kancah lebih luas.
