GARUT INTAN NEWS – Dalam beberapa waktu terakhir, Kabupaten Garut menghadapi tantangan serius terkait kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Diketahui bahwa jumlah kasus DBD di wilayah ini telah mencapai 526 kasus, dengan mayoritas kasus terjadi di daerah Garut Utara, seperti Malangbong, Selaawi, dan Limbangan.
Untuk mengatasi dan mencegah penyebaran lebih lanjut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut terus melakukan berbagai langkah strategis. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinkes Garut, dr. Leli Yuliani, pada Kamis (21/03/2024).
Dr. Leli Yuliani menyampaikan, “Kami dari Dinas Kesehatan terus melakukan upaya penyuluhan kepada masyarakat, juga mengimbau kepada seluruh puskesmas untuk mengedukasi serta memberikan penyuluhan mengenai upaya pencegahan DBD.” Langkah penyuluhan ini dilakukan dalam berbagai kegiatan, termasuk saat pasien datang berobat ke puskesmas, kegiatan di luar seperti Penyelidikan Epidemiologi, serta kegiatan puskesmas keliling, posyandu, dan lain-lain.
Penyuluhan yang dilakukan mencakup berbagai aspek pencegahan DBD, mulai dari pengenalan gejala awal, tindakan yang perlu dilakukan saat terjadi gejala, hingga upaya pemberantasan sarang nyamuk.
“Tidak hanya itu, kami juga terus menggerakkan warga untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus,” tambahnya. Program 3M Plus mencakup kegiatan menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas.
Selain itu, masyarakat didorong untuk aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara seperti penaburan bubuk larvasida ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, penggunaan obat nyamuk, penggunaan kelambu, dan penanaman tanaman pengusir nyamuk.
Dalam menangani kasus-kasus DBD, dr. Leli Yuliani menegaskan, “Kita terus berupaya dan tangani semua dengan sebaik-baiknya, alhamdulillah semuanya bisa tertangani.”