GARUT INTAN NEWS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Garut penebaran benih ikan lele sebanyak 26.000 ekor di 13 kolam sistem bioflok, Senin (13/10/2025) menunjukan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Kegiatan tersebut juga sebagai wujud nyata kontribusi terhadap program Asta Cita Presiden Republik Indonesia dan 13 Akselerasi Program Kementerian Hukum dan HAM bidang Pemasyarakatan.
Disaksikan langsung oleh Kepala Lapas Garut (Rusdedy) beserta Kasi Kegiatan Kerja (Giatja), Asep Supriatna, kegiatan penebaran benih ini sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Lapas Produktif yang berorientasi pada pemberdayaan warga binaan.
Kalapas Garut menyampaikan bahwa program ini bukan hanya tentang membudidayakan ikan, tetapi juga membangun kemandirian, keterampilan, dan rasa tanggung jawab warga binaan agar kelak mampu berdaya saing di masyarakat.
“Dari balik jeruji, kami tumbuhkan semangat mandiri. Warga binaan bukan hanya menjalani masa pidana, tetapi juga menyiapkan masa depan yang lebih baik dengan keahlian nyata di bidang perikanan,” ujar Kalapas.
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan Asta Cita Presiden, khususnya poin peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penguatan ekonomi nasional berbasis ketahanan pangan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi implementasi dari program Pemasyarakatan Produktif yang digagas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sebagai bagian dari 13 Akselerasi Program Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Melalui sistem bioflok yang ramah lingkungan dan efisien, Lapas Garut berupaya mewujudkan model budidaya ikan modern yang dapat menjadi contoh bagi Lapas lain di Indonesia. Diharapkan hasil panen nantinya tidak hanya memenuhi kebutuhan internal, tetapi juga dapat berkontribusi pada ekonomi lokal Garut.
Dengan semangat “Pemasyarakatan Produktif, Indonesia Kuat, Ekonomi Berdaulat”, Lapas Garut membuktikan bahwa di balik jeruji besi pun dapat lahir karya dan kontribusi nyata bagi bangsa.