GARUT INTAN NEWS – Dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Garut menyampaikan sambutan bermakna menggambarkan filosofi puasa sebagai bentuk “nafsu yang tidak diberi makan” yang sangat relevan dengan proses pembinaan warga binaan yang digelar di Masjid Al-Hidayah Lapas Garut, Senin (31/3).
“Puasa mengajarkan bahwa dengan tidak memberi ‘makan’ berlebihan pada nafsu—baik itu nafsu makan, nafsu marah, nafsu berkata kasar, atau nafsu-nafsu negatif lainnya—kita justru bisa mengendalikannya dan mengarahkannya pada hal-hal yang positif,” ujar Kalapas dalam sambutannya.
Kalapas menganalogikan pengendalian nafsu dengan cerita dari Imam Al-Ghazali tentang kuda liar yang akan menjadi jinak ketika diberi makan secara terkendali. Menurutnya, filosofi ini sangat relevan dengan kehidupan di lembaga pemasyarakatan, di mana banyak warga binaan yang berada di sana karena pada suatu waktu, nafsu telah menguasai akal sehat mereka.
Acara yang dihadiri oleh seluruh jajaran pejabat struktural, petugas, pegawai, dan warga binaan Lapas Garut ini menjadi momentum penting untuk introspeksi dan komitmen bersama dalam peningkatan kualitas pembinaan di lembaga pemasyarakatan tersebut.