GARUT INTAN NEWS – Sanggar Seni Rupa Garut (Saraga) menggelar pameran lukisan hasil karya dari para perupa Kabupaten Garut yang terdiri dari Dado Bima Sena, Gus Bachtiar, Tantowi Johari, Gugum Gunawan, Mhazyanta, Harry Darwin, Fahrul, Irman, Nurlita, Enceng, Condro dan Mj frame dengan membawa tema “Katresna” di Cafe Berikopi, Hampor, Jum’at (15/2/2025).
Menurut Bima Dado sebagai penanggung jawab mengatakan bahwa pameran lukisan ini bakal digelar di Berikopi selama dua minggu. “Kita sengaja menyelenggarakan pameran lukisan di cafe agar para pengunjung cafe terutama anak muda dapat melihat hasil karya perupa Garut,” ujarnya.
Tema KATRESNA, lanjut Dado adalah kanyaah dalam bahasa Sunda, sebuah konsep yang merujuk pada cinta sejati, kasih sayang yang mendalam, dan hubungan yang penuh pengertian. KATRESNA tidak hanya berbicara tentang perasaan cinta romantis, tetapi juga menyoroti hubungan yang tulus, saling menghormati, kedalaman rasa sayang dan kepedulian antara dua orang yang saling mencintai.
“Pameran seni rupa KATRESNA adalah kegiatan Sanggar seni rupa Garut ( SARAGA) yang menghadirkan produktivitas Anggotanya yang tidak hanya aktif berkarya namun aktif juga dalam memproduksi ide dan gagasan, hadir dari estetika dan wacana kekaryaan yang kerap diasosiasikan dengan ungkapan emosional dan representasi hal-hal yang sifatnya personal dari diri perupa itu sendiri,” ungkapnya.

Karya dalam pameran ini mengekspresikan beragam emosi yang terkait dengan cinta, mulai dari kegembiraan hingga kesedihan, dari keceriaan hingga kerinduan. Beberapa perupa memilih menggunakan simbol-simbol visual untuk menyampaikan pesan cinta, seperti bunga, pemandangan, wajah, dan warna-warna yang melambangkan perasaan tertentu juga menampilkan beragam teknik lukisan dan gaya artistik, mulai dari realisme hingga abstrak.
“Beberapa karya mungkin diilhami oleh nilai-nilai budaya lokal dalam menginterpretasikan cinta, sehingga terdapat keberagaman dalam penafsiran tentang cinta dalam konteks budaya tertentu, dengan menghadirkan karya-karya yang sarat dengan emosi, pameran ini diharapkan dapat membuka dialog emosional antara sang Perupa, karyanya, dan para pengunjung.” Paparnya.
Melalui pameran “KATRESNA” kita diundang untuk meresapi keajaiban dan kompleksitas cinta dalam bentuk-bentuk visual yang menginspirasi dan menggetarkan hati, apalagi berada di ruang terbuka seperti cafe ini, lanjutnya, untuk menunjukkan kepercayaan diri kita bahwa hasil perupa Garut layak untuk dipamerkan di ruang terbuka.
“Mudah-mudahan para perupa Garut yang lain juga semakin percaya diri untuk mau menunjukkan hasil karya lukisan di ruang terbuka,” tukasnya.
Peresmian pameran lukisan Komunitas Saraga dihadiri Kepala Bidang Kebudayaan Kabupaten Garut, Wawan Somarwan, Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut, H. Irwan Hendarsyah dan beberapa tokoh perupa.
Kabid Kebudayaaan, Wawan Somarwan selepat gunting pita tanda pameran resmi dibuka mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kepada para Komunitas Saraga yang mengadakan pameran lukisan di tempat terbuka seperti cafe.
“Mudah-mudahan ke depan, tempat terbuka seperti cafe kopi ini dapat bisa berkolaborasi dengan komunitas perupa atau komunitas kebudayaan lain untuk dapat mempertunjukan hasil dari karya dan ciptanya,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua DKKG, Irwan Hendarsyah yang apresiatif dengan pameran lukisan yang digelar Komunitas Saraga. “Tentunya hasil karya para perupa harus kita apresiasi karena ini merupakan salah satu dari hasil pemajuan kebudayaan,” ujarnya.