GARUT INTAN NEWS – Desa Mekarsari, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut dikenal sebagai sentra pengrajin kerajinan bambu, terutama pembuatan sangkar burung. Namun, di tengah banyaknya pengrajin sangkar burung, muncul inovasi unik yang menggabungkan teknik kerajinan tradisional menjadi produk dekorasi rumah (home decor). Salah satu sosok di balik inovasi ini adalah Utang Mamad, pengrajin bambu yang telah menciptakan produk kreatif berbasis teknik anyaman dan sangkar burung.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Garut Intan News, Utang Mamad menjelaskan perjalanan panjangnya sebagai pengrajin bambu.
“Awalnya kita berangkat dari hobi, dari SD sudah mulai menekuni anyaman, Bahkan, ijazah SMP saya ditebus dengan menjual anyaman yang saya buat,” ungkapnya.
Kecintaan terhadap seni anyaman inilah yang mendorongnya terus mengembangkan teknik kerajinan, hingga menghasilkan karya yang diminati pasar. Tidak hanya berhenti pada pembuatan sangkar burung, Mamad melakukan diversifikasi produk.
“Kita bertemu dengan beberapa mentor dari ITB dan Dinas yang mengenalkan konsep diversifikasi produk. Semakin banyak varian produk, semakin besar peluang diterima pasar,” jelas Mamad.
Dengan konsep ini, Mamad dan timnya mulai memproduksi berbagai dekorasi rumah seperti lampu, keranjang, dan tatakan, yang kini menjadi andalan usaha mereka.
Mamad juga berbicara tentang kombinasi teknik tradisional yang ia gunakan. Diketahui Ia menggunakan 2 teknik untuk pembuatan home decor tersebut, yaitu teknik sangkar burung dan teknik anyaman.
“Dari dua teknik ini kita kembangkan menjadi berbagai macam produk. Ada yang murni anyaman, ada juga yang menggabungkan teknik sangkar burung,” ujarnya.
Salah satu produk inovatif mereka adalah keranjang bola basket yang menggabungkan teknik anyaman dan sangkar burung, kemudian tempat air minum gelas, serta cap lampu.
Selain pasar lokal seperti Bandung, Jakarta, dan Bali, produk-produk dari Desa Mekarsari ini juga telah menembus pasar internasional.
“Kita pernah mengirim produk ke Singapura, Korea, Australia, Italia, bahkan ikut pameran di Jerman,” kata Mamad dengan bangga.
Dengan dukungan dari Kementerian Perindustrian, produk kerajinan bambu dari desa kecil di Garut ini kini mulai dikenal di pasar global. Kedepannya, Mamad berencana memperluas jangkauan pasar melalui platform online.
“Pasar online meskipun padat, peluangnya besar. Kami ingin memanfaatkannya untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” tuturnya.
Dengan semangat inovasi dan dukungan teknologi, produk kerajinan bambu dari Desa Mekarsari siap meraih pasar yang lebih besar, baik di dalam maupun luar negeri.
Inovasi dan kerja keras yang dilakukan oleh Utang Mamad dan pengrajin lainnya di Desa Mekarsari menjadi bukti bahwa kreativitas dapat membuka peluang yang luas, membawa karya lokal menuju pasar global.