BerandaIntanBizYadi Firmansyah: Peternak Milenial yang Berinovasi di Era Digital

Yadi Firmansyah: Peternak Milenial yang Berinovasi di Era Digital

GARUT INTAN NEWS – Di tengah arus revolusi industri 4.0 yang mengubah wajah persaingan global, seorang pemuda milenial dari Kampung Sindang Ratu, Desa Sukamurni, Kecamatan Salawu, Kabupaten Garut, menunjukkan bahwa inovasi dan tradisi bisa berjalan beriringan. Yadi Firmansyah, dengan semangatnya yang membara, telah memilih jalan yang tidak biasa bagi seorang anak muda di zaman ini: berternak domba adu Garut.

Memulai peternakan pada tahun 2021, Yadi terpikat oleh keindahan dan keunikan domba adu Garut yang tidak hanya menarik hatinya tetapi juga mendorongnya untuk melestarikan budaya leluhur di era digital. “Selain ingin melestarikan budaya leluhur di jaman yang serba digital,” kata Yadi dengan penuh semangat.

Menurut Yadi, sektor peternakan memiliki peran penting dalam pembangunan di Kabupaten Garut, khususnya di pedesaan. “Sektor peternakan selalu dibutuhkan karena untuk memenuhi kebutuhan protein manusia,” ujarnya.

Dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat, Yadi percaya bahwa generasi milenial harus mampu memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha. “Banyak sekali peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan, baik di bidang pertanian, perikanan dan peternakan,” tegas Yadi.

Yadi juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir bagi kaum milenial. “Bidang pertanian, peternakan, dan perikanan jangan hanya dianggap sebagai ladang pekerjaan bagi generasi old (orang tua). Anak muda dengan kemampuan penguasaan teknologi mesti mampu menggali potensi yang ada,” ucapnya.

Dia menantang stigma bahwa terjun ke dunia pertanian dan peternakan identik dengan kotor dan berat. “Hilangkan pikiran kalau terjun ke dunia pertanian, perikanan dan pertanian itu pasti kotor karena belepotan dengan tanah, lumpur dan kotoran hewan,” kata Yadi.

Dengan pola pikir modern, Yadi menunjukkan bahwa menggarap lahan pertanian, mengelola kolam ikan dan memelihara ternak bisa dilakukan dari rumah. “Yang dibutuhkan bukan ‘terjun’ langsung di lapangan tapi mengelola manajemen usaha dengan teknologi modern,” imbuhnya.

Kesuksesan Yadi tidak datang secara instan. Dari awalnya hanya memiliki dua ekor domba, kini ia telah berhasil memperluas peternakannya menjadi 10 ekor domba. “Alhamdulillah dari mulai dua ekor domba sekarang saya sudah mempunyai 10 ekor domba itu berkat ketekunan dan keyakinan,” pungkasnya dengan senyum bangga.

Kisah Yadi Firmansyah adalah bukti nyata bahwa dengan tekad kuat dan pemanfaatan teknologi yang tepat, generasi milenial dapat membawa perubahan positif dan berkontribusi pada pembangunan desa serta pelestarian budaya.

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita GarutIntanNews.com di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUeKWD1iUxcq6U1Fe40. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Baca Juga

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

Banyak Dibaca