BerandaSerba-SerbiFGD Rumah Tangguh Stunting: Kolaborasi STFI dengan Salarea Foundation untuk Meningkatkan Kesehatan...

FGD Rumah Tangguh Stunting: Kolaborasi STFI dengan Salarea Foundation untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

GARUT INTAN NEWS – Forum Group Discussion (FGD) mengenai program Rumah Tangguh Stunting di Kecamatan Cibatu diinisiasi Salarea Foundation bersama Jamkrindo dan STFI, Senin (3/6/2024) di Aula Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut Acara ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut.

Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI), Dr. apt. Diki Prayogo W, M.SI, seorang dosen dari , memaparkan pentingnya forum ini. “Ini sudah maju dua langkah untuk merealisasikan aksi dari rumah stunting,” ungkapnya. “Sebelumnya ada pra-FGD untuk merencanakan apa yang dibicarakan saat ini. Saya titip, adapun nanti akan banyak masukan dan ide-ide besar, jangan sampai hanya menjadi ide saja. Langkah besar atau kecil harus terlaksana.”

Dr. Diki menekankan bahwa kontribusi timnya sudah siap untuk diberikan. “Hari ini, saya dan tim akan memberikan kontribusi sesuai kapasitas kami. Ada ide-ide kecil dari STFI yang mungkin akan disampaikan untuk berjalannya rumah tangguh stunting ini,” tambahnya.

Oktafiana, Manager OP dari Jamkrindo, menyatakan komitmen perusahaannya dalam program ini. “Kami dari Jamkrindo Cibatu sudah 4 tahun bekerja sama melalui Salarea. Kali ini kami diikutsertakan kembali dalam rumah tangguh stunting. Ini pertama kali untuk Jamkrindo wajib mengikuti kegiatan TJSL. Dalam kegiatan ini, kami siap berkolaborasi apapun rencananya, kami siap diikutsertakan,” ujarnya.

Sementara Camat Cibatu, Sardiman Tanjung yang juga membuka acara FGD, memberikan apresiasi kepada Salarea Foundation. “Salarea ini tidak pernah mendapatkan bantuan dari Kabupaten Garut, tapi tetap eksis. Ada komponen penting dalam program ini. Pertama, tugas fungsi pemerintah itu sendiri. Kedua, kerja bareng. Ketiga, dukungan partisipasi dalam bentuk kolaborasi. Sehingga pada kesempatan ini, banyak pihak telah berkecimpung dalam sisi kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat,” paparnya.

Camat juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Minggu kemarin, kami melihat beberapa titik sampah yang harus dibuang pada tempatnya. Salarea Foundation harus terus menggalakkan kebersihan, karena kebersihan adalah bagian dari iman. Perlu kerja keras dari kita semua untuk mengaplikasikan kebersihan sehingga menjadi kebiasaan masyarakat. Kita sangat optimis bahwa kita bisa mengaplikasikan kebersihan ini sebagai kebutuhan dasar masyarakat. Dari lingkungan yang sehat akan lahir generasi yang sehat,” jelasnya.

Pembahasan mengenai stunting juga menjadi fokus utama dalam FGD ini. “Ketika kita berbicara tentang stunting, artinya kita berbicara tentang kesehatan masyarakat. Semua program tidak akan maksimal tanpa kolaborasi. Istilah stunting ini baru mulai dikenal di masyarakat kita, tetapi dampaknya sangat serius,” tambah Camat.

FGD ini dihadiri oleh berbagai pihak yang peduli dengan isu stunting. Mereka menyampaikan ide dan solusi untuk mengatasi masalah stunting di Cibatu. Dengan adanya FGD ini, diharapkan akan ada langkah-langkah konkret yang dapat segera diimplementasikan demi meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi angka stunting di wilayah tersebut.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan, media, pelaku bisnis dan sektor swasta untuk menciptakan generasi yang sehat dan tangguh. Kerja sama ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam hal pencegahan dan penanganan stunting.

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita GarutIntanNews.com di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUeKWD1iUxcq6U1Fe40. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Baca Juga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

Banyak Dibaca