GARUT INTAN NEWS – Diskusi publik bertajuk “Gagasan Bakal Calon Bupati Garut untuk Guru 5 Tahun ke Depan” digelar hari ini, menampilkan tiga bakal calon bupati Garut yaitu Yudi Nugraha Lasminingrat, Helmi Budiman, dan Abdusyi Syakur Amin.
Acara ini menjadi ajang bagi para calon untuk memaparkan visi mereka terkait peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru di Garut, Rabu (22/05/2024).
Dalam wawancara, Helmi Budiman menekankan pentingnya partisipasi aktif mahasiswa dalam diskusi ini.
“Alhamdulillah ini merupakan kepedulian dan partisipasi mahasiswa mahasiswi ya sekaligus juga ya menyampaikan gagasan-gagasan dari mahasiswa mahasiswi yang harus sampai kepada para calon sehingga calon bisa mengadopsi bisa memikirkan kalau lah misalkan dalam sebuah konsep masuk dalam konsep tersebut ya sehingga ini sangat positif bagi kita semua termasuk peserta-peserta yang ikut terlibat dalam Pilkada dalam hal ini calon ya,” ujar Helmi Budiman.
Diskusi tersebut mengangkat sejumlah isu utama yang disuarakan oleh mahasiswa, seperti kesejahteraan guru, pendidikan karakter, dan reformasi birokrasi. Helmi Budiman memberikan perhatian khusus pada aspek kesejahteraan guru dan reformasi birokrasi.
“Temanya adalah tentang guru ya tadi yang disebut oleh mahasiswa itu dari mediator itu kesejahteraan guru, kemudian juga tentang pendidikan khususnya pendidikan karakter ya kemudian juga tentu yang terkait dengan bagaimana reformasi birokrasi bisa mewadahi ya sehingga apa yang menjadi gagasan para mahasiswa termasuk gagasan Kang Syakur, Kang Yudi itu bisa ya direalisasikan dengan baik,” jelas Helmi.
Helmi Budiman berharap, melalui diskusi ini, para calon bupati dapat lebih memahami dan mengintegrasikan gagasan-gagasan dari mahasiswa ke dalam program kerja mereka. Hal ini dianggap penting untuk memastikan bahwa kesejahteraan guru dan kualitas pendidikan di Garut dapat ditingkatkan secara signifikan selama lima tahun ke depan.
Acara ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak yang hadir, menunjukkan bahwa kolaborasi antara calon pemimpin dan masyarakat, terutama generasi muda, adalah kunci dalam menciptakan kebijakan yang efektif dan responsif.
Pendidikan adalah Kasih Sayang
Dalam pandangan Helmi Budiman, esensi pendidikan adalah berbagi, tetapi hakikatnya tidak hanya berbagi pengetahuan, yang terpenting dari pendidikan adalah berbagi Kasih Sayang
Kenapa? Karena sejatinya kita tidak bisa menjadikan seseorang menjadi pintar, tapi hanya bisa memberi kasih sayang untuk menginspirasi, untuk memotivasi mereka agar menjadi manusia yang utuh (cerdas, pintar, beretika dll)
Menurut Helmi, Psikoterapis Dr. Fran Walfish pernah mengatakan, “secara sadar atau tidak sadar, kita memiliki radar laser yang tajam untuk menyamakan dan menyerap getaran emosi yang dirasakan oleh orang lain.”
Itulah mengapa yang terpenting dalam pendidikan adalah mentransfer kasih sayang pada peserta didik. Saya percaya dengan terbentuknya kasih sayang antara pendidik dan peserta didik akan meningkatkan kualitas dalam pendidikan.
BECAUSE EDUCATION IS LOVE