BerandaIntanBizTrend Bisnis Rajutan Jadi Peluang Bagi Adzam Production

Trend Bisnis Rajutan Jadi Peluang Bagi Adzam Production

GARUT INTAN NEWS – Korean Styles kini menjadi satu moda fashion yang digandrungi kalangan muda-mudi tanah air. Masuknya berbagai entertainment dari negeri ginseng tersebut membuat fashion milenial saat ini berkiblat pada gaya Korea Selatan, salah satunya fashion dari rajutan yang ternyata menjadi peluang bisnis menjanjikan bagi Adzam Production.

Salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag ESDM) Garut, Adzam Production memulai bisnis rajutan ketika pandemi Covid-19 melanda pada 2020 silam saat usaha kerudungnya mulai sepi pembeli.

 

Bagi Ade Hermansyah, owner Adzam Production, bisnis rajutan adalah suatu hal baru yang ia lakoni. Karena pada awalnya, ia memulai bisnis dengan memproduksi kerudung pada 2008 lalu.

Namun, usahanya pun di luar prediksi. Dipasarkan di Thamrin City, Jakarta Pusat, usaha kerudungnya saat itu ramai. Hingga pandemi Covid-19 tiba, pembelinya cenderung berkurang karena penerapan lockdown dan social distancing, sehingga semua transaksi jual beli pun beralih menjadi daring.

Meski perlu beradaptasi dengan peralihan luring ke daring, Ade tak patah semangat dan memulai ide bisnis baru dengan menjajal produksi rajutan yang kini tengah hype.

Pemasarannya pun kini dilakukan secara daring melalui e-commerce dan sosial media, menjadi distributor kerudung dan rajutan ke toko-toko yang ada di Jakarta, serta menjualnya di offline store yang bertempat di daerah Cikajang, Garut.

Saat ditanya terkait besaran omset yang diperoleh kini dari usaha kerudung dan rajutan, Ade mengaku bahwa hasil penjualan secara online tidak semenggiurkan saat dirinya menjualkan secara langsung di Thamrin City.

“Kalau saya bagus sebelum pandemi, karena kan kita biasanya offline, kita sewa toko di Jakarta dan pembeli langsung datang, dan yang belinya pun grosir, sekali belanja bisa 50-100 kodi, tapi kan kalau online yang belinya eceran,” jelas Ade saat ditemui GARUT INTAN NEWS di tempat produksi rajutannya, di Kampung Nangoh, Desa Panembong Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jum’at (15/3/2024).

Kendali demikian, ia tak menampik jika usaha rajutan yang baru ia lakoni 3 tahun itu bisa menghidupi keluarganya dan membantu warga sekitar kampungnya untuk mendapatkan mata pencaharian.

Dengan dibantu 10 orang pegawai, Ade bisa memproduksi rajutan seperti sweater, vest, jaket, syal, hingga 10 lusin per tiga hari hingga produksian mencapai finishing dan packing.

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita GarutIntanNews.com di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUeKWD1iUxcq6U1Fe40. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Baca Juga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

Banyak Dibaca