BerandaBudayaTradisi Berburu Belut Sawah oleh Anak-Anak Kampung Cimasuk

Tradisi Berburu Belut Sawah oleh Anak-Anak Kampung Cimasuk

GARUT INTAN NEWS – Teknologi yang semakin canggih telah membawa perubahan besar dalam gaya hidup anak-anak di pedesaan. Permainan tradisional, yang dahulu menjadi identitas anak-anak, kini perlahan tergantikan oleh permainan modern. Meskipun demikian, di Kelurahan Lebak Jaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, tradisi berburu belut sawah masih tetap hidup, menghadirkan suasana kegembiraan bagi anak-anak setempat.

Pada Sabtu, 2 Maret 2024, meski cuaca mendung dan dingin, anak-anak dari Kampung Cimasuk tidak kehilangan semangat untuk berburu belut di sawah yang baru saja dibajak. Genangan air di sawah memberikan petunjuk bahwa musim tanam padi akan segera dimulai, dan itulah saat yang tepat untuk berburu belut.

Tradisi Berburu Belut Sawah oleh Anak-Anak Kampung Cimasuk
Tradisi Berburu Belut Sawah oleh Anak-Anak Kampung Cimasuk

Anak-anak penuh semangat mencari belut di tanah yang baru saja diolah oleh traktor. Mereka tidak terpengaruh oleh hujan yang mulai turun, fokus pada perburuan seru di petak-petak sawah dan di pinggirannya. Mata mereka terus memilah setiap tanah yang baru diolah, karena itulah tempat belut biasanya muncul.

Belut sawah (Monopterus albus Zuieuw) menjadi objek buruan yang unik bagi anak-anak di desa ini. Meskipun tidak memiliki sirip dan rongga, belut sawah memiliki cita rasa yang gurih dan bergizi ketika diolah. Kehadirannya lebih mudah ditemukan setelah tanah sawah dibajak atau dalam kondisi siap ditanami.

Tradisi Berburu Belut Sawah oleh Anak-Anak Kampung Cimasuk
Tradisi Berburu Belut Sawah oleh Anak-Anak Kampung Cimasuk

Anak-anak Kampung Cimasuk tampaknya tidak perduli dengan hujan yang semakin deras. Mereka aktif berburu belut sawah, sebuah kegiatan yang sulit dijumpai di banyak tempat di Kabupaten Garut. Tradisi ini kerap dilakukan di daerah terpencil dan menjadi pemandangan yang umum di Kampung Cimasuk.

Belut sawah memiliki keunikan tersendiri. Mencarinya bisa menjadi tugas yang sulit, dan inilah yang menambah serunya aktifitas berburu. Beberapa desa tertentu masih mempertahankan tradisi ngobor, yang merupakan berburu belut pada malam hari, mungkin karena dahulu menggunakan obor sebagai sumber penerangan.

Tradisi Berburu Belut Sawah oleh Anak-Anak Kampung Cimasuk
Tradisi Berburu Belut Sawah oleh Anak-Anak Kampung Cimasuk

Meski ukuran belut sawah relatif lebih kecil dibandingkan dengan belut ternak, rasanya yang gurih membuatnya menjadi incaran. Di daerah ini, beberapa rumah makan menyajikan olahan belut sebagai menu utama dan mencantumkan “Belut Sawah” sebagai nilai jual yang menarik.

Berburu belut sawah bukan hanya kegiatan menyenangkan, tetapi juga melatih kesabaran dan saraf motorik anak-anak. Aktivitas di alam terbuka ini memberikan pengalaman yang berbeda dan menyenangkan, mempertahankan tradisi berburu belut sawah sebagai bagian penting dari kehidupan anak-anak Kampung Cimasuk.

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita GarutIntanNews.com di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUeKWD1iUxcq6U1Fe40. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Baca Juga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

Banyak Dibaca