GARUT INTAN NEWS – Setelah merayakan pergantian tahun, harga-harga sayuran di beberapa pasarĀ Kabupaten Garut terpantau stabil usai harga yang melambung tinggi saat Natal dan akhir tahun.
Harga seperti tomat, cabai, bawang, dan lainnya kembali mencapai tingkat stabil setelag sebelumnya harga tomat mencapai kisaran Rp.18.000 hingga Rp.20.000 per kilogram, sementara cabai rawit melonjak hingga Rp.80.000 hingga Rp.90.000 per kilogram.
Sama halnya yang terjadi di Pasar Kadungora, Kecamatan Leles, yang mana pada akhir tahun lalu terjadi kenaikan harga di Pasar Induk Ciawitali Garut.
Salah satu pedagang, Yono yang kini membeli bahan dagangan dari Pasar Ciawitali Garut, menekankan pentingnya pemahaman antara pedagang dan pembeli ketika harga sayuran naik.
Diketahui banyak faktor yang menyebabkan harga di pasar naik, dan saat ini harga terpantau stabil yang bisa dirasakan para pedagang dan pembeli.
Yono menambahkan bahwa harga sayuran lainnya, seperti wortel, timun, dan engkol, juga mengalami penurunan drastis. Menurutnya, kenaikan harga disebabkan oleh para petani yang menanam di musim kemarau, bukan musim tanam.
“Biasanya, di musim penghujan, harga sayuran bisa naik atau turun tergantung perawatan para petani,” tambah Yono, yang juga seorang petani.
Dengan harga yang saat ini bisa dikatakan menurun, Nenden, seorang pembeli dari Kiaragoong, Kecamatan Kadungora, merasa bersyukur karena harga sayuran yang, tidak seperti bulan Desember lalu menjelang tahun baru.
Rima, seorang pembeli dari Kadungora belakang Bank BRI membenarkan harga sayuran seperti tomat, bawang merah, bawang putih, dan cabai cengek inul telah mengalami penurunan.
Dengan stabilnya harga diharapkan dapat menjadi kabar gembira bsgi pembeli dan pedagang sehingga membantu dalam perekonomian mereka.