BerandaBudayaMengembalikan Nostalgia dan Kearifan Lokal Melalui Layang-Layang: Inspirasi, Tradisi, dan Komunitas di...

Mengembalikan Nostalgia dan Kearifan Lokal Melalui Layang-Layang: Inspirasi, Tradisi, dan Komunitas di Garut

GARUT INTAN NEWS – Hasrat memainkan layang-layang tidak hanya menjadi kenangan indah masa kecil, tetapi juga membangkitkan kegembiraan dan keceriaan di tengah kesibukan hidup. Suasana santai ini membantu orang dewasa untuk sejenak melupakan problematika kehidupan.

Di Museum Layang-layang Indonesia, terdapat layang-layang berusia 4.000 tahun dengan panjang 130 cm dan lebar 120 cm. Sebuah tradisi yang telah menjadi bagian dari folklor di Nusantara, permainan ini bukan hanya hiburan, tetapi juga membawa nilai-nilai seperti semangat kerjasama, pengetahuan alam, dan semangat kerja keras, terutama bagi anak-anak.

Permainan layang-layang memberikan dampak positif terhadap perkembangan motorik anak-anak, membuat mereka lebih gesit, cekatan, dan lincah dibandingkan anak-anak yang lebih sering terpaku pada permainan digital. Sederhana dan dapat dibuat sendiri, layang-layang menjadi sarana eksplorasi lingkungan yang sesuai dengan fitrah bermain anak.

Menariknya, layang-layang tidak hanya menjadi permainan semata, tetapi juga sumber inspirasi besar. Benjamin Franklin, misalnya, menemukan arus listrik dan penangkal petir melalui eksperimen yang diilhami oleh permainan layang-layang. Konsep energi angin dari layang-layang juga mendorong pengembangan turbin sebagai alternatif sumber listrik masa depan.

Dalam komunitas giblur, layang-layang bukan hanya sekadar mainan. Ada serangkaian tradisi, seperti adu layangan yang diadakan dua kali seminggu. Pa Obay, seorang anggota komunitas ini, telah memainkan layang-layang selama hampir 50 tahun dan memproduksi 40-50 layangan setiap bulannya. Turnamen layang-layang juga menjadi bagian dari kegiatan di beberapa daerah, seperti Bagendit, Samarang Cibunar, Bojong Awi, dan Bojong Gede.

Gelasan layang-layang buatan sendiri oleh Pa Obay menjadi contoh kepiawaian dalam merangkai dan membuat layang-layang yang berkualitas. Selain sebagai hiburan, layang-layang di sini juga mencerminkan kearifan lokal dan keberlanjutan tradisi.

Dengan menghidupkan kembali kegiatan bermain layang-layang, masyarakat tidak hanya merayakan nostalgia masa kecil tetapi juga menjaga warisan budaya yang berharga. Layang-layang menjadi lebih dari sekadar permainan; ia membawa inspirasi, tradisi, dan memperkuat ikatan dalam sebuah komunitas yang merayakan keunikan dan keindahan permainan klasik ini.

*Fatih

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita GarutIntanNews.com di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUeKWD1iUxcq6U1Fe40. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Baca Juga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

Banyak Dibaca