GARUT INTAN NEWS — Peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember menjadi momen penuh makna bagi Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Eneng Kustini Sukarno. Di tengah peringatan hari istimewa tersebut, E Kustini memilih untuk mendatangi dua sosok yang memiliki jasa besar dalam perjalanan hidup dan kariernya, yakni guru-gurunya semasa Sekolah Dasar (SD), Bu Mimin dan Pak Idris, yang hingga kini masih hidup.
Dengan penuh haru, E Kustini mengenang bahwa kedua orang tua kandung maupun mertuanya telah wafat. Oleh karena itu, guru-gurunya menjadi sosok orang tua yang paling berjasa dalam membentuk karakter, pengetahuan, serta nilai-nilai kehidupan yang ia pegang hingga kini.
“Dalam momen Hari Ibu hari ini, saya punya niatan ingin memberikan hadiah kepada orang tua, baik kepada ibu maupun mertua. Kebetulan saya sudah tidak memiliki orang tua maupun mertua. Satu-satunya orang tua saya adalah guru ketika saya SD,” ujar E Kustini.
Ia menjelaskan, kedua guru tersebut membimbingnya sejak kelas 1, kemudian kembali mendampinginya dari kelas 3 hingga kelas 6 Sekolah Dasar. Dari tangan merekalah, ia bisa belajar membaca, menulis, menghitung, hingga memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan dan budi pekerti yang menjadi fondasi hidupnya hingga kini.
“Tahu kalau tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu, beliaulah yang mengajarkan kepada saya. Begitu juga tanggal 21 April sebagai Hari Kartini, beliau pula yang pertama kali mengajarkannya,” tuturnya.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan emosi. Air mata haru tak terbendung ketika E Kustini menyampaikan rasa terima kasihnya secara langsung kepada kedua guru yang kini telah berusia 86 tahun. Menurutnya, keberhasilan yang diraihnya saat ini tidak lepas dari peran besar para pendidik yang dengan sabar membimbing dan mendidik sejak usia dini.
“Terima kasih kepada ibu dan bapak yang telah menjadikan saya seperti sekarang. Apa yang saya capai merupakan dampak positif dari didikan ibu dan bapak. Mudah-mudahan Allah memberikan pahala dan balasan terbaik,” ucapnya.
E Kustini menegaskan, kunjungannya ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan juga bentuk penghormatan kepada jasa guru yang sering kali luput dari perhatian. Ia berharap, momen ini dapat menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menghargai peran guru sebagai orang tua kedua yang turut menentukan masa depan anak didiknya.
