yGARUT INTAN NEWS – Tidak pernah terbayang di benak Taufiq Ridwan bisa menginjakkan kakinya di Tanah Suci. Dia hanya bisa menangis dan tak kuasa berkata-kata saat diajak bicara.
Keberangkatan Taufiq Ridwan ke tanah suci merupakan buah penantian panjang selama 19 tahun. Taufiq ridwan mengaku tidak pernah menyangka akan mendapat tawaran berhaji.
Sebab, biasanya yang dibantu berangkat haji adalah para ustadz, sementara dirinya hanyalah seorang marbot. “Allah yang panggil saya, melalui Haji Yudi Lasminingrat saya yakin itu,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Pekerjaan sehari-harinya adalah tukang bersih-bersih sekaligus penjaga masjid atau marbot dengan keterbatasanya sebagai penyandang disabilitas di Masjid Al Djamhari di jalan Gunung Payung Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut.
Dalam kesempatan yang sama Haji Yudi Lasminingrat yang memberangkatkan Taufiq Ridwan mengungkapkan perjalanan religinya dikala ikut sholat ashar di mesjid Al Djamhari di kampung lio. “saya melihat Taufiq lagi sapu – sapu di depan mesjid dengan rajin. Saya lalu menghampirinya dan saya dengan spontan ingin menawarkan Taufiq untuk berangkat umroh. dari dulu saya punya harapan dan keinginan untuk memberangkatkan orang – orang yang mencintai mesjid.” ungkap H. Yudi Lasminingrat.
Kedepanya H. Yudi Lasminingrat juga mempunyai cita – cita untuk memberangkatkan marbot – marbot yang lainya sama seperti Taufik berangkat ke tanah suci bertemu dengan kabah dengan begitu kata Yudi, mereka makin bersemangat mengurus mesjid – mesjid yang ada di Kabupaten Garut.
“selain itu saya berpesan kepada Taufiq agar terus menjaga mesjid Muhammadiyah ini karena mesjid Al Djamhari ini sebagai wujud keislaman demi menjaga generasi – generasi islami dimasa yang akan datang,” tambahnya.
Harapan Ia dan dr. Helmi Budiman ketiaka di amanahi untuk memimpin Kabupaten Garut semoga ada program umroh untuk marbot yang lainya juga.
“ada ruang juga untuk saya juga untuk mewujudkan itu. Saya akan berkoordinasi dengan pa bupati dan DPRD untuk memberikan ruang kepada orang – orang sholeh untuk pergi ke tanah suci. Karena keinginan besar berawal dari keinginan kecil dan perubahan besar berawal dari perubahan kecil, pungkasnya