GARUT INTAN NEWS – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah salah satu kegiatan penting yang diikuti siswa baru saat memulai jenjang pendidikan di SD, SMP, SMA, dan SMK. MPLS bertujuan untuk mengenalkan program sekolah, sarana dan prasarana, metode belajar, serta menanamkan konsep pengenalan diri dan kultur sekolah.
SD Negeri 1 Jayaraga, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, melaksanakan MPLS bagi siswa baru pada tahun ajaran 2024-2025. Kepala Sekolah SDN 1 Jayaraga, Yanti Sri Mulyanti Arni, M.Pd., menjelaskan bahwa MPLS di sekolahnya memiliki perbedaan jadwal untuk siswa kelas 1 dan siswa kelas 2 hingga kelas 6.
“MPLS untuk kelas 1 dijadwalkan selama 10 hari, mulai dari tanggal 15 Juli hingga 25 Juli. Sedangkan untuk kelas 2 hingga kelas 6, MPLS diadakan selama seminggu dari Senin kemarin,” ujar Yanti Sri Mulyanti Arni pada Rabu (17/07/2024).
Tujuan utama dari MPLS di SDN 1 Jayaraga adalah untuk mengenalkan siswa pada sarana dan prasarana sekolah, ruangan-ruangan, tata tertib, serta menanamkan karakter dengan pembiasaan yang ada di sekolah. “Materi MPLS mencakup pengenalan sarana prasarana, ruangan-ruangan, tata tertib sekolah, serta penanaman karakter melalui pembiasaan yang ada di SDN 1 Jayaraga,” jelas Yanti.
Selain itu, SDN 1 Jayaraga juga memiliki berbagai program pembiasaan untuk siswa, yang dilaksanakan rutin setiap hari dengan tema yang berbeda-beda. Program ini dikenal dengan nama BETAH, yang merupakan singkatan dari Belajar di Teras Sekolah.
“Kami memiliki program rutin setiap hari dengan tema yang berbeda-beda. Pada hari Senin, kami mengadakan JUARA (Jati Diri Unggul Melalui Upacara), dimana seluruh siswa mengikuti upacara bendera untuk menanamkan rasa cinta tanah air,” tambah Yanti.
Pada hari Selasa, program BERGEMA (Bergerak Bersama) dilaksanakan, di mana seluruh warga SDN 1 Jayaraga melakukan senam bersama untuk meningkatkan kesehatan. “Kesehatan fisik sangat penting bagi siswa, dan melalui senam bersama, kami ingin membiasakan siswa untuk aktif bergerak dan menjaga kesehatan mereka,” kata Yanti.
Hari Rabu diisi dengan program AKSI (Asyik Berliterasi), yang mencakup kegiatan membaca buku bersama, bercerita, mendongeng, serta membimbing siswa dalam membaca Al-Quran. “Kami ingin menumbuhkan minat baca dan literasi di kalangan siswa. Program ini juga mencakup pembimbingan dalam membaca Al-Quran, yang sangat penting untuk pendidikan karakter,” ujarnya.
Hari Kamis di SDN 1 Jayaraga disebut sebagai hari MUDA (Mencintai Budaya Sunda), di mana siswa mengenakan pakaian adat Sunda, menggunakan bahasa Sunda, dan mengikuti kegiatan yang berbasis budaya Sunda. “Kami ingin menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal kepada siswa sejak dini, sehingga mereka bisa menghargai dan melestarikan budaya Sunda,” tambah Yanti.
Pada hari Jumat, program Jumat Berkah (Berakhlakul Karimah) dilaksanakan melalui kegiatan kultum (kuliah tujuh menit), dimana siswa diberikan ceramah singkat untuk menanamkan nilai-nilai akhlak mulia. “Kami ingin siswa kami memiliki akhlak yang baik, dan melalui kultum, kami berharap pesan-pesan moral bisa tersampaikan dengan baik kepada mereka,” jelas Yanti.
Selain MPLS, SDN 1 Jayaraga juga memiliki agenda rutin untuk guru-guru yaitu In House Training (IHT). IHT ini merupakan pembekalan bagi para guru dalam melaksanakan visi dan misi sekolah, termasuk mengembangkan implementasi kurikulum merdeka yang lengkap dan berwawasan ke depan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. “IHT adalah bagian penting dari persiapan kami untuk tahun ajaran baru. Selama tiga hari, para guru akan mendapatkan pembekalan khusus untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 1 Jayaraga,” ungkap Yanti.
Dengan pelaksanaan MPLS dan berbagai program pembiasaan ini, SDN 1 Jayaraga berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif, serta membentuk karakter siswa yang unggul dan berakhlak mulia.