GARUT INTAN NEWS – Garut, yang telah lama dikenal sebagai pusat kerajinan kulit di Indonesia, kini semakin memperkuat eksistensinya dengan hadirnya Piazza Firenze Garut. Berlokasi di Sukaregang, tempat ini bukan sekadar pusat perbelanjaan, tetapi sebuah konsep yang didesain untuk membawa sentuhan Eropa, khususnya suasana ikonik Italia, ke kota Garut.
Di balik gagasan dan pengembangan Piazza Firenze, ada seorang tokoh yaitu Poppy Dharsono, seorang desainer dan pengusaha, yang ingin mengangkat potensi artisan lokal untuk dikenal lebih luas.
Dalam wawancaranya baru-baru ini bersama Garut Intan News pada hari Selasa (05/11), Poppy Dharsono mengutarakan misinya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing para pengrajin di Garut.
“Garut itu memiliki potensi yang luar biasa, tetapi masih perlu banyak di-upgrade skill-nya,” ungkapnya.
Menurutnya, salah satu tantangan besar adalah persaingan harga yang terjadi di kalangan pengrajin.
“Yang harus dikurangi adalah spirit ketidakbersamaan, karena produknya semua sama akhirnya mereka perang harga. Di sini tugas saya di Piazza Firenze adalah memastikan setiap toko itu harus berbeda” Tuturnya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas produk, Piazza Firenze Garut tidak hanya menyediakan tempat untuk menjual karya para pengrajin, tetapi juga memberikan arahan khusus dari Poppy. Mereka mendorong pengrajin untuk meningkatkan detail kualitas produk, mulai dari resleting, jahitan hingga aksesoris, sehingga dapat bersaing di pasar menengah ke atas.
“Kalau kualitasnya sudah bagus, orang Jakarta pasti beli. Kita ingin menempatkan Garut bukan di kelas bawah, tapi di kelas B, agar pasarnya lebih luas,” jelasnya.
Harapannya, produk-produk yang dihasilkan di Garut akan dihargai bukan karena murah, tetapi karena kualitas dan keunikannya.
Poppy Dharsono juga berbicara tentang langkah-langkah strategis untuk mengenalkan produk kulit Garut ke pasar internasional. Menurutnya, ini bukan proses instan.
“Pelan-pelan dong, yang pasti bisa, butuh waktu,” katanya.
Rencananya, pada bulan ini akan ada seorang konsultan yang pernah bekerja di Gucci selama 15 tahun, Rebecca, akan datang ke Garut untuk berbagi ilmunya dengan para artisan. Rebecca dikenal sebagai sosok yang pertama kali merekrut Tom Ford ke Gucci, dan pengalamannya dianggap berharga untuk membimbing para pengrajin Garut agar siap bersaing di level internasional.
Tidak hanya berhenti pada perbaikan kualitas produk, Poppy Dharsono juga memiliki visi untuk mengangkat Garut sebagai destinasi eco-tourism city. Ia berharap dukungan tokoh-tokoh nasional dan para pegiat industri kreatif untuk membangun kembali citra Garut, seperti yang pernah terjadi satu abad lalu saat Garut dikenal sebagai salah satu destinasi favorit selebriti internasional seperti Charlie Chaplin.
“Pelan-pelan, gak bisa sekaligus,” ujarnya.
Selain itu, untuk memperkuat fondasi desain di Piazza Firenze Garut, beberapa perancang kelas dunia juga diundang untuk memberikan pelatihan. Salah satunya adalah Christian, seorang desainer asal Prancis yang pernah bekerja di Hermes dan kini tinggal di Bali. Kehadirannya diharapkan dapat membimbing para pengrajin lokal untuk menghasilkan produk kulit yang lebih berkualitas dan memiliki ciri khas tersendiri.
Piazza Firenze Garut juga menyediakan workshop di lantai dua, tempat di mana pengunjung bisa melihat langsung proses produksi kerajinan kulit. Selain itu, di tempat ini juga akan digelar berbagai kegiatan edukatif, yang tidak hanya ditujukan untuk pengunjung dewasa, tetapi juga untuk anak-anak sekolah agar mereka lebih mengenal dan mencintai kerajinan kulit sejak dini.
Berkat sinergi Yayasan Poppy Dharsono, Korem 62 Tarumanagara, dan Spinindo Group, Piazza Firenze Garut menjadi langkah nyata dalam membangun ekonomi Garut.