GARUT INTAN NEWS – Aliansi Mahasiswa Garut Bersatu melakukan Seruan Aksi Kawal Putusan MK Tolak Keras RUU Pilkada 2024 di depan Gedung DPRD Kabupaten Garut dan berlangsung alot hingga malam hari.
Hegar Albukhori, Ketua Umum PCIMM Garut, menyoroti ketidakpuasan terhadap perlakuan DPRD Garut setelah aksi demonstrasi yang berlangsung dengan tertib dan kondusif. Dalam pernyataannya, Hegar menyebutkan bahwa meski aksi mahasiswa berjalan sesuai prosedur, ada dinamika di luar kendali yang mengecewakan pihaknya.
“Alhamdulillah kita aksi ini berjalan dengan tertib, kondusif, dan sesuai prosedur. Namun, kami merasa kecewa dengan perlakuan DPRD yang tidak konsisten,” ujar Hegar, Senin (26/8/2024).
Ia menambahkan bahwa DPRD Garut belum menunjukkan komitmen terhadap deklarasi penolakan pembangkangan konstitusi yang telah disepakati.
Hegar menjelaskan bahwa dalam aksi tersebut, mahasiswa meminta jaminan kondusivitas dan keamanan saat melakukan audiensi dengan DPRD. Namun, permintaan tersebut tidak dipenuhi karena kekhawatiran yang dihadapi oleh pihak DPRD. “Kami meminta untuk masuk dengan jaminan keamanan, tetapi mereka tidak mengizinkan karena kekhawatiran tertentu,” katanya.
Meskipun tidak ada titik temu yang jelas, Hegar mengungkapkan bahwa mereka menghargai deklarasi yang telah dibuat oleh DPRD, meskipun tidak memenuhi semua harapan mahasiswa. Ia juga mengkritik ketua DPRD sementara, Iman Alirahman, atas ketidakselarasan dalam komunikasi.
“Setelah memahami psikologi mereka, kami tahu ada kekhawatiran mengenai tekanan dari DPR RI yang mungkin mempengaruhi keputusan mereka. Jika mereka tidak konsisten dan tidak menghargai pernyataan sikap kami, kami akan melanjutkan aksi dengan skala yang lebih besar,” ancam Hegar.
PCIMM Garut akan terus memantau dan menunggu respons DPRD, sambil menyiapkan langkah-langkah aksi selanjutnya jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.