GARUT INTAN NEWS – Pernyataan Ketua DPRD Kabupaten Garut yang dianggap menyakiti para guru honorer yang sedang berdemo menuntut gaji yang layak, videonya pun viral dan menjadi perhatian publik.
Pasca viral dan menjadi perbincangan publik, Ketua DPRD Garut Hj. Euis Ida Wartiah kemudian menyatakan permintaan maaf.
Dalam sebuah video wawancara yang diterima Garut Intan News, Hj. Euis Ida menyampaikan permintaan maafnya.
“Saya, selaku Ketua DPD Golkar dan Ketua DPRD, tidak ada niatan untuk merendahkan atau mengucilkan guru tersebut. Bahkan, saya menganggap mereka seperti anak saya sendiri,” ujar Euis.
Euis menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi secara spontan ketika dirinya hendak pulang tetapi terhalang oleh massa demonstran. Karena mobil yang ia naiki tak bisa bergerak, ia kemudian memutuskan untuk kembali ke kantor DPRD.
Sementara itu, menanggapi permintaan maaf dari Euis, Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) Kabupaten Garut menyatakan telah memaafkannya.
Kendati demikian, Fagar melaui Ketua Umumnya Ma’mol Abdul Faqih menyatakan bahwa walaupun permintaan maaf telah diterima, pihaknya akan tetap mengirim surat ke Dewan Etik DPP Partai Golkar untuk mengevaluasi kepemimpinan Euis baik sebagai ketua DPRD maupun Ketua DPD Partai Golkar.
“Kamis atau Jumat kami akan menyampaikan Surat Badan Kehormatan DPRD,” kata Ma’mol kepada Garut Intan News, Jumat (16/6/2024).
Menurut Ma’mol, ini bukan kali pertama Euis Ida membuat pernyataan yang dianggap tidak pantas.
“Bu Euis Ida bukan hanya kali ini melontarkan pernyataan nyinyir, pada aksi kami yang kedua juga beliau sampai berkata ‘mangga we rek tilu poe oge abi bade uih’ (silahkan mau demo 3 hari pun saya akan tetap pulang),” ungkap Ma’mol.
Rencananya FAGAR akan pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan DPP Partai Golkar guna membahas masalah ini lebih lanjut.
“Insyaallah Kami seluruh Pengurus DPC FAGAR akan ke Jakarta untuk menemui DPP Partai Golkar,” pungkas Ma’mol.
Mulutmu harimaumu…dan kini harimaumu itu akan menerkammu…