GARUT INTAN NEWS – Di tengah kesejukan yang terselip di pegunungan yang berada di Cafe Balongaja yang asri, Kabupaten Garut hari ini, Selasa (21/05) tidak hanya menyeduh daun-daun teh menjadi minuman yang menyegarkan. Lebih dari itu, mereka menyeduh sejarah dan budaya dalam rangka memperingati Hari Teh Sedunia.
Acara yang bertajuk “Spill The Tea: Menikmati Teh sambil Berkonten” ini diselenggarakan di Cafe Balongaja, menjadi simbol kebangkitan tradisi dan pelestarian budaya minum teh di Nusantara.
Dasep Badrussalam, penggiat budaya lokal, dengan penuh semangat menyampaikan, “Hari ini kita berkumpul untuk tidak hanya meminum teh, tapi juga untuk merayakan dan melestarikan salah satu tradisi minum teh Nusantara, khususnya bagi orang Sunda, yaitu Nyaneut.”
Kehadiran berbagai komunitas, mulai dari pencinta teh, pedagang, petani, hingga berbagai latar belakang lainnya, menunjukkan betapa teh telah menjadi bagian integral dari kehidupan sosial masyarakat. “Harapan kami, acara seperti ini dapat terus diselenggarakan, tidak hanya di Cafe Balongaja tapi juga di tempat lain, sebagai sarana untuk melestarikan teh dan mengapresiasi kearifan lokal,” tambahnya.
Teh yang ditanam di Garut dikenal dengan kualitasnya yang tinggi, terutama teh hijau dan teh putih yang kaya akan antioksidan dan berbagai manfaat lainnya. “Teh Garut bisa mengimbangi kualitas teh dari negara lain, hanya saja perlu lebih banyak sosialisasi dan dukungan dalam proses tanamnya,” ujar Dasep.
Ardiansyah, Manajer Marketing Cafe Balongaja, menekankan pentingnya konten dalam melestarikan tradisi teh. “Di era digital ini, konten menjadi sangat penting. Dengan menampilkan tradisi minum teh dan informasi tentangnya, kita dapat menarik minat masyarakat untuk lebih mengenal dan akhirnya mencintai teh,” ungkap Ardiansyah.
Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan refleksi atas nikmat yang diberikan Tuhan, khususnya bagi para petani teh yang telah berdedikasi menjaga dan menanam teh dengan penuh kasih. “Kami berharap pemerintah dan stakeholder terkait dapat membantu dalam pelestarian perkebunan teh di Garut,” harap Ardiansyah.
Peringatan Hari Teh Sedunia di Garut ini bukan hanya tentang minum teh, tetapi juga tentang meminum tradisi, menyeruput budaya, dan menyeduh masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.