GARUT INTAN NEWS – Calon Bupati Garut, Nadiman, menegaskan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya memajukan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dalam kegiatan Panggung Demokrasi yang digelar di Reverdose Cafe, Nadiman mengungkapkan pandangannya mengenai potensi pasangan politik dan rencananya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Garut melalui berbagai inisiatif.
Ketika ditanya tentang kemungkinan rekomendasi dari Partai Golkar dan dengan siapa ia akan berpasangan, Nadiman menjawab dengan tegas bahwa proses penentuan pasangan tidak bisa dilakukan secara sepihak. “Kalau berbicara masalah pasangan, kita ini tidak bisa menentukan sendiri. Secara pribadi, itu sudah ada aturannya. Semua juga ada aturan main, kita lobi pasti ada,” ujar Nadiman.
Ia juga mengungkapkan bahwa Partai Golkar telah didatangi oleh beberapa partai lain untuk berdiskusi mengenai koalisi. “Golkar itu didatangi oleh 3 partai kemarin. Paling pertama PPP, dilanjut PS, dan terakhir Demokrat. Golkar adalah partai yang sangat sensitif,” tambahnya.
Nadiman menekankan pentingnya visi dan misi dalam menentukan kebijakan untuk Garut. “Sebagai pengusaha di Garut, saya punya visi dan misi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Kita harus siap menghadapi permasalahan Garut hari ini,” katanya.
Mengenai pengalamannya, Nadiman merasa cukup memahami tata pemerintahan karena pernah menjabat sebagai ketua komisi, ketua fraksi, dan anggota badan anggaran berkali-kali. “Artinya, dalam konteks ini saya paham, Garut mau dibawa ke mana. Pertama, dalam bidang pendidikan kita harus selalu maju,” ujarnya.
Nadiman juga menyinggung tentang ikon Garut, yaitu Sukaregang, yang terkenal namun memiliki masalah limbah yang perlu diatasi. “Sukaregang adalah suatu ikon Kabupaten Garut, Jawa Barat, bahkan Indonesia. Tapi masalahnya adalah limbah. Sebagai kepala daerah, bagaimana nanti kalau saya terpilih, menangani ini? Karena saya punya tujuan ingin menyelesaikan masalah limbah di Sukaregang,” jelasnya.
Menurutnya, penanganan masalah limbah tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja, melainkan harus melibatkan pemerintah pusat. “Tidak bisa hanya dengan pemerintah daerah, tapi harus menggunakan pemerintah pusat. Kita akan berjuang untuk menyelesaikan masalah ini dan bukan hanya untuk sebagian saja,” tegas Nadiman.
Selain itu, Nadiman melihat potensi besar yang dimiliki Garut, terutama dengan adanya tol yang melintasi daerah tersebut, yang dapat mendongkrak skala industri secara signifikan. “Garut ini punya potensi yang luar biasa. Dengan adanya tol, Garut akan berkembang menjadi skala industri yang cukup luar biasa. Kemarin saya sudah ke Kementerian, Garut sudah diberi izin untuk sepatu dengan jumlah karyawan mungkin di atas 20.000. Tenaga kerja juga, inilah yang perlu kita jemput dan lakukan,” katanya.
Nadiman menekankan pentingnya persiapan menyeluruh dari berbagai aspek seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. “Tidak bisa kita ngomong apa pun kalau tidak disiapkan semuanya. Dari mulai pendidikannya, kita siapkan kesehatannya, kemudian infrastrukturnya. Proses perizinan untuk itu juga kita siapkan,” tambahnya.
Dengan komitmen dan kolaborasi yang baik, Nadiman yakin bahwa Garut bisa berkembang lebih pesat dan masalah lingkungan di Sukaregang bisa diatasi dengan efektif. “Semua membutuhkan komitmen dan kerja keras bersama. Saya yakin dengan persiapan yang baik dan kerja sama semua pihak, kita bisa menjadikan Garut lebih maju dan lingkungan Sukaregang lebih bersih,” tutup Nadiman.