Nilai-Nilai yang Dijunjung Tinggi dalam Pemberitaan GARUT INTAN NEWS
- Pro-NKRI, Pancasila, UUD, dan Pluralisme
Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mengawal pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD), serta meningkatkan penghargaan terhadap perbedaan. Keempat pilar bangsa ini menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Mendorong terwujudnya bangsa yang berdaulat di bidang politik, sejahtera di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
2. Pro-demokrasi
Mendorong kehidupan yang lebih demokratis, yang mewujudkan keterlibatan masyarakat secara luas dalam berbangsa dan bernegara.
3. Pro-kebenaran dan keadilan
Menjunjung tinggi objektivitas. Kebenaran hanya bisa diraih apabila media massa objektif. Keadilan yang dijunjung tinggi bukanlah sekadar kesamarataan, melainkan proporsionalitas.
4. Pro-supremasi hukum
Menjunjung tinggi rule of law dan penegakan hukum demi terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat serta keadilan.
5. Pro-perubahan
Mendorong upaya menuju perubahan yang memberi manfaat bagi kehidupan umat manusia.
6. Pro-bisnis
Mendorong kegiatan usaha masyarakat dalam perekonomian
7. Pro-pertumbuhan
Mendorong kegiatan usaha yang menopang pertumbuhan ekonomi.
8. Pro-meritokrasi
Mendorong suatu proses seleksi pemimpin dengan memberikan kesempatan dan penghargaan kepada mereka yang berprestasi atau berkemampuan secara fair.
9. Pro-lingkungan
Mendorong upaya-upaya penghargaan terhadap lingkungan yang merupakan unsur penopang utama bagi kehidupan umat manusia.
10. Pro-konservatisme
Menjunjung tinggi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya secara universal, seperti menolak perceraian, perkawinan sejenis, pornografi, dan narkoba.
1. Berita yang sesuai kaidah jurnalistik :
a. Mengandung nilai berita.
Suatu peristiwa dan pendapat memiliki nilai berita jika memenuhi unsur berikut.
Kesatu, penting (significance): ada manfaat bagi pembaca.
Kedua, besar (magnitude): kejadian besar, terutama dilihat secara kuantitatif dan dampaknya bagi manusia.
Ketiga, aktualitas: peristiwa yang baru terjadi dan belum dimuat media lain.
Keempat, kedekatan (proximity): peristiwa yang dekat dengan pembaca secara geografis maupun emosional.
Kelima, tenar (prominence): menyangkut hal-hal yang terkenal.
Keenam, human interest (manusiawi): kejadian yang memberikan sentuhan perasaan, hiburan, melepaskan ketegangan.
Ketujuh, lengkap (komprehensif): menjawab pertanyaan tentang apa, siapa, di mana, apabila, mengapa, dan bagaimana.
b. Berimbang (cover both sides) dan tidak memihak.
c. Tidak mencampuri opini dan fakta.
d. Tidak mengadili atau menghakimi (trial by the press).
e. Bahasa yang baik dan benar, komunikatif, efektif, efisien, dan sopan. Bahasa yang digunakan tidak bermakna ganda. Mengelak kata-kata superlatif,dsb.
f. Penyajian (tata letak, huruf, dsb) yang menarik.
2. Berita yang sesuai asas kemanusiaan :
a. Menghargai dimensi manusia dan kemanusiaan. Menghormati harkat manusia. Tidak melanggar hak asasi manusia (HAM) dan melecehkan manusia dan kemanusiaan.
b. Mengkritik bukan untuk membunuh, menghancurkan, melecehkan, melainkan untuk perbaikan atau meningkatkan kualitas manusia.
c. Menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran.
d. Meningkatkan peradaban manusia.
3. Berita yang objektif :
a. Tidak menyajikan berita yang belum jelas kebenarannya agar tidak terjebak pada berita bohong.
b. Tidak memanipulasi, memutarbalikkan fakta, dan memelintir fakta.
c. Tidak menutup masalah yang terjadi.
d. Tidak mencampuri opini dan fakta.
e. Berimbang, tidak memihak (cover both sides).
f. Menampilkan masalah secara lengkap dari berbagi sisi (multi-angles) dan berbagai sumber (multisources).
4. Berita yang bermakna :
a. Membantu pembaca memahami persoalan yang diberitakan dalam konteks isu besar yang dihadapi masyarakat.
b. Memenuhi kebutuhan pembaca.
c. Membantu pembaca memecahkan persoalan sehari-hari dan mengantispasi masa akan datang.
d. Agar mampu memberikan makna, berita yang disajikan juga menjawab pertanyaan, “What next?”
5. Berita yang menumbuhkan optimisme dan perilaku positif :
a. Informasi yang disajikan memberikan optimisme dan harapan kepada pembaca. Ini bisa dilakukan dengan menonjolkan aspek positif dari suatu masalah, menampilkan success story dari seseorang, dan solusi untuk menghadapi masa akan datang.
b. Senantiasa mengembangkan dan mengeksploitasi pemikiran positif dalam setiap penulisan berita.
c. Informasi yang disajikan mendorong pembaca berperilaku positif