GARUT INTAN NEWS – Bencana banjir dan longsor (hidrometeorologi ) yang melanda Aceh dan Sumatra baru-baru ini menunjukkan betapa vitalnya peran hutan sebagai daya dukung lingkungan. Hutan yang rusak akibat deforestasi untuk izin perkebunan atau tambang menghilangkan fungsi penyerap air dan pengatur tata air, yang menyebabkan bencana alam.
Dari musibah yang merenggut ribuan korban jiwa, kehilangan harta benda, hingga kerusakan infrastruktur publik, menjaga hutan kini bukan pilihan melainkan keharusan demi kelangsungan hidup dan kelestarian alam.
Bercermin dari itu, Lembaga MasyarakaT Desa Hutan (LMDH) Bunga Wana Lestari bersama Perhutani/Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Garut, Salarea Foundation, Pawon Kopi Salarea menggelar “Gerakan Jaga Bumi Lestari” lewat inisiasi “Ayo Sedekah Pohon”. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Cibatu, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah V Dinas Kehutanan, Provinsi Jawa Barat.
Aksi penghijauan dengan tanam pohon kayu keras dan kopi ini dilaksanakan di Petak 9b dan 9c RPH Cibatu-BKPH Cibatu, KPH Garut pada Jumat (19/12/2025). Hadir dalam kesempatan tersebut Nemah, Kasi Madya Pembinaan SDH & Perhutanan Sosial Perhutani KPH Garut; Iing Sodikin, Asisten Perhutani (Asper) BKPH Cibatu; Asep Mutakin, PPL UPT Pertanian Kecamatan Cibatu; Dadan M Ramdan, Pembina LMDH Bunga Wana Lestari; Dede Badruzaman, Penyuluh Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V Priangan Timur, serta perwakilan desa, tokoh masyarakat dan anggota kelompok tani hutan (KTH).
Menurut Nemah, menjaga kelestarian hutan sangat penting artinya. Hutan punya fungsi vital sebagai paru-paru dunia, pengatur tata air, rumah kehidupan bagi habitat keanekaragaman hayati, dan penopang ekonomi. Untuk itu, hutan kita harus terpelihara dengan baik. Memelihara dan menjaga hutan bukan hanya tugas Perum Perhutani atau instansi terkait lainnya, melainkan kita semua.
“Untuk itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada LMDH Bunga Wana Lestari, Desa Girimukti, Kecamatan Cibatu, yang telah peduli terhadap kelestarian lingkungan. Kegiatan penghijaun ini merupakan aksi nyata dalam menjaga alam dan lingkungan,” katanya.
Hal senada diutarakan Dadan, yang menegaskan “Gerakan Jaga Bumi Lestari, merupakan pengingat sekaligus menegaskan kembali komitmen bersama untuk merawat bumi dengan menjaga kelestarian hutan dari aksi perusakan. “Kita berkaca dari bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra dan Aceh, bahwa merusak hutan, mengeksplotasi hutan secara serampangan pada ahirnya mengudang bencana,” tandas penggiat lingkungan yang juga Ketua Salarea Foundation ini.
Dadan juga mengajak semua pihak untuk mengoptimalkan potensi hutan secara ramah, bijak, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. Caranya, dengan menanam kopi di sela-sela tegakan pohon kayu keras. Artinya, tidak menebang kayu di hutan, tapi menamah pohon di area yang masih minim pohon tegakannya. “Kami di LMDH Bunga Wana Lestari terus berupaya menjalankan pola budidaya kopi secara agroforesti,” paparnya.
Atas inisiasi penghijauan tersebut, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V Priangan Timur, turut mengapresiasi. “Saya ucapkan terimakasih kepada LMDH Bunga Wana Lestari dan semua pihak yang telah mendukung, menjaga kelestarian ekosistem hutan dengan tindakan nyata yaitu penanaman pohon dan kopi. “Mudah-mudahan segala yang telah dilaksanakan menjadikan hutan terjaga, masyarakat sejahtera. Bencana tidak ada,” jelas Dede Badruzaman.
