GARUT INTAN NEWS – Lapas Kelas IIA Garut kedatangan rombongan dari Lapas Kelas IIB Purwakarta dalam kegiatan studi tiru yang dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Purwakarta, Mizan Muhami, bersama jajaran. Setibanya di Lapas Garut, rombongan disambut hangat oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP), Trian Pratikta, beserta pejabat struktural lainnya.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk mempelajari secara langsung pelaksanaan pembinaan kemandirian yang selama ini dijalankan di Lapas Garut. Salah satu fokus utama adalah program unggulan Coir Shade, produk kerajinan warga binaan yang sukses menembus pasar internasional. Selain itu, peserta studi tiru juga meninjau Dapur Lapas H2O yang dikenal dengan pengelolaan higienisnya, serta Poliklinik Lapas Garut yang menjadi fasilitas layanan kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Dalam sesi dialog, Kalapas Purwakarta Mizan Muhami menyampaikan kekagumannya terhadap inovasi pembinaan di Lapas Garut. Ia menilai berbagai program yang dikembangkan tidak hanya produktif, tetapi juga berdampak signifikan dalam meningkatkan kemampuan serta kemandirian WBP.
“Program Coir Shade di Lapas Garut ini luar biasa, pasarnya sudah ekspor. Tidak hanya itu, produk kopi ‘Kayana Kopi’ dan roti produksi Lapas Garut juga sangat berkualitas. Ini menjadi inspirasi bagi kami untuk diterapkan di Lapas Purwakarta,” ujarnya.
Di sisi lain, Ka. KPLP Lapas Garut, Trian Pratikta, menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka untuk berbagi pengalaman dan praktik baik dengan satuan kerja pemasyarakatan lainnya.
“Kami terus berupaya menghadirkan program pembinaan yang inovatif dan bermanfaat. Kunjungan seperti ini menjadi momentum penting untuk saling menguatkan dan meningkatkan kualitas layanan pemasyarakatan,” tuturnya.
Sementara itu, Kalapas Garut, Rusdedy, menambahkan bahwa capaian berbagai program pembinaan di Lapas Garut merupakan hasil kerja sama seluruh jajaran dan partisipasi aktif warga binaan.
“Kami bersyukur berbagai program pembinaan di Lapas Garut mendapat perhatian dan menjadi rujukan satuan kerja lain. Semoga hasil kunjungan ini dapat memberikan manfaat dan mendorong kolaborasi yang lebih baik antar Lapas,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan studi tiru tersebut ditutup dengan sesi foto bersama, sebagai penanda terjalinnya sinergi yang semakin erat antara Lapas Purwakarta dan Lapas Garut dalam meningkatkan kualitas pembinaan serta layanan pemasyarakatan.
