GARUT INTAN NEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO) menggelar Kurasi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah/Industri Kecil Menengah (UMKM/IKM) Garut. Kegiatan ini berlangsung di Mal Pelayanan Publik Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (18/12/2025).
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, yang hadir secara daring, menyampaikan bahwa kegiatan kurasi ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Pemkab Garut ke Kementerian Perdagangan beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perdagangan menyambut baik langkah Garut dalam mendorong kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Kita menyadari Indonesia adalah negara dengan penduduk 240 juta jiwa, sebuah potensi pasar dahsyat yang harus kita manfaatkan,” ujar Syakur.
Ia menegaskan, penguasaan pasar dalam negeri menjadi langkah strategis sebelum UMKM Garut melangkah ke pasar global. Dalam hal ini, APRINDO dinilai memiliki peran penting melalui jaringan retail modern yang kuat dan tersebar merata di seluruh Indonesia.
“Di sinilah peran APRINDO dengan networking-nya yang sangat kuat, solid, dan merata di Indonesia untuk membantu memperkenalkan produk kami melalui retail yang ada,” tambahnya.
Syakur juga mengapresiasi APRINDO yang telah membuka peluang bagi produk unggulan Garut untuk masuk ke retail modern. Ia berharap APRINDO turut memberikan pendampingan terkait standar prosedur, kualitas produk, hingga mutu penyajian agar UMKM Garut dan retail modern dapat saling menguatkan.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menyoroti tantangan utama yang dihadapi para pelaku UMKM, khususnya dalam menemukan pasar. Menurutnya, menciptakan produk bukanlah persoalan terbesar, melainkan bagaimana produk tersebut dapat terserap pasar.
“Membuat produk, apalagi makanan dengan modal 100 ribu pun bisa. Tapi yang susah adalah menemukan market yang akan membeli. Selama ini, inkubasi bisnis oleh Pemda seringkali berhenti pada tahap permodalan saja. Jarang sekali kita memfasilitasi pertemuan antara UMKM dengan market,” ungkapnya.
Dengan mayoritas UMKM Garut bergerak di sektor Food and Beverage (FnB), Putri berharap kurasi ini menjadi jembatan menuju pasar yang lebih luas. Namun demikian, ia juga mengingatkan adanya tantangan kapasitas produksi saat UMKM berhadapan dengan permintaan retail skala nasional.
“Kalau dihadapkan pada pasar nasional, UMKM kita mungkin masih kaget (ngahuleung) karena permintaan retail bisa mencapai ribuan dalam satu periode. Untuk itu, kami juga memikirkan solusi seperti collective brand agar UMKM kecil bisa mengisi satu merek atas nama Garut,” jelasnya.
Wakil Ketua Umum APRINDO Pusat, John Ferry, memberikan apresiasi tinggi terhadap kualitas produk UMKM asal Garut. Berdasarkan pengalaman kurasi di berbagai daerah, ia menilai pelaku usaha Garut sebagai “pemain lama” yang sudah matang dan siap bersaing.
“Produk Garut ini kalau saya simpulkan pemain lama. Artinya memang sudah sangat bisa mengikuti, terutama untuk produk makanan dan minuman yang memang kuat di masyarakat Indonesia,” ujarnya.
John Ferry menambahkan, APRINDO membawa misi besar melalui sekitar 90 ribu gerai retail modern di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi peluang strategis bagi UMKM untuk memperluas pasar.
“Kami mendapatkan penugasan dari Kementerian Perdagangan untuk melakukan kurasi agar UMKM masuk ke retail modern. Ini bukan keterpaksaan, tapi anugerah, karena retail modern membutuhkan UMKM, dan produknya luar biasa. Nanti konsumenlah yang akan menentukan,” katanya.
Kepala Disperindag ESDM Kabupaten Garut, Ridwan Effendi, menyebut kegiatan ini sebagai momentum kebangkitan UMKM Garut di penghujung tahun 2025. Ia mengungkapkan, kurasi ini turut dihadiri jejaring retail modern ternama.
“Yang sudah terkonfirmasi hadir di antaranya Lotte Grosir, Asia Plaza, Yomart, Yogya, Indomaret, Aksesmu, Alfamart, Transmart, dan juga Superindo. Ini tentu peluang yang sangat besar bagi UMKM Garut,” paparnya.
Ridwan menambahkan, sekitar 60 produk UMKM dikurasi dalam kegiatan tersebut. Ia menargetkan peningkatan volume produk Garut yang dapat masuk dan bertahan di retail modern.
“Informasi yang kami terima, produk Garut sebenarnya sudah banyak yang masuk ke minimarket dan supermarket dengan kuantitas puluhan ribu. Melalui kegiatan ini, kami ingin memperluas lagi agar produktivitas UMKM Garut semakin meningkat,” pungkasnya.