GARUT INTAN NEWS – Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Jawa Barat resmi membuka Bimbingan Teknis Koperasi Merah Putih Warga Binaan (KMP-WB) yang digelar di Aula LPKA Bandung pada Rabu (26/11/2025). Tidak sekadar memperkuat tata kelola koperasi, Bimtek ini diarahkan untuk menyiapkan warga binaan menjadi bagian penting dalam rantai pasok pangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Kanwil Ditjenpas Jabar, Kusnali, menegaskan bahwa koperasi warga binaan memiliki potensi besar untuk masuk ke sistem produksi pangan nasional.
“Koperasi Merah Putih bisa produksi ayam pedaging, telur, tahu-tempe, sayur, roti, dan produk pangan lain. Semua ini bisa disuplai untuk kebutuhan dapur MBG,” kata Kusnali.
Ia juga menyebut bahwa KMP-WB dapat menjadi solusi bagi dua tantangan utama pelaksanaan MBG: kenaikan harga ayam–telur dan meningkatnya sampah dapur.
“WBP melalui koperasi akan ikut memproduksi pangan sekaligus mengolah limbah dapur MBG menjadi pakan ternak dan pupuk organik. Jadi dua masalah langsung kena: harga pangan dan sampah,” tegasnya.
Kegiatan ini turut disertai penandatanganan kerja sama dengan berbagai mitra usaha seperti peternakan ayam pedaging, petelur, perikanan, dan pengolahan sampah organik. Seluruh kemitraan ditujukan untuk memperkuat model produksi pangan berbasis koperasi warga binaan.
Sementara itu, Kalapas Garut, Rusdedy, selaku ketua panitia pelaksana, menyatakan bahwa Bimtek ini merupakan langkah awal untuk memperkuat seluruh KMP-WB di UPT pemasyarakatan wilayah Jabar.
“Kami siapkan pengurus untuk punya AD/ART, SOP, dan rencana bisnis. Targetnya, koperasi langsung bisa running, bisa produksi, dan bisa masuk ke ekosistem MBG,” ujar Rusdedy.
Bimtek yang digelar selama dua hari ini diikuti seluruh pengurus koperasi dari Lapas dan Rutan se-Jawa Barat. Peserta mendapatkan materi penataan dokumen koperasi, manajemen produksi pangan, hingga peluang kemitraan dalam rantai pasok MBG.
Melalui program ini, KMP-WB diproyeksikan menjadi unit usaha strategis yang bukan hanya memperkuat pembinaan kemandirian warga binaan, tetapi juga berperan dalam menjaga stabilitas pasokan pangan MBG serta mengurangi limbah dapur melalui sistem produksi terpadu dan ramah lingkungan.
