GARUT INTAN NEWS – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Garut, Ridzky Ridznurdhin mengemukakan gagasan besar untuk menyatukan literasi keuangan dan digital dalam satu platform pembelajaran daring bernama Learning Management System (LMS) dengan harapan menjadi milestone baru bagi UMKM untuk bisa mendapatkan akses permodalan.
Dalam sebuah Forum Group Discussion (FGD) yang diinisiasi bersama BRI Research Institute dan Universitas Padjadjaran (Unpad), Ridzky juga mengusulkan agar LMS tidak hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga menjadi bagian dari prasyarat untuk memperoleh dukungan perbankan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Garut, menilai FGD ini sebagai langkah awal penting untuk merumuskan kebijakan digitalisasi yang aplikatif bagi pelaku UMKM, khususnya di daerah.
“FGD ini coba kita melihat dari 2 dimensi besar pertama dari literasi keuangan yang kedua literasi digital yang dibungkus dalam satu tools, Yang namanya LMS, Nah ini barangkali lompatan yang cukup bagus supaya bisa lebih masif menjangkau para pengusaha UKM yang ada di daerah daerah, Saya kira itu menarik,” ujar Ridzky.
Platform tersebut, Kata Ridzky sama sama untuk mendorong menjadi sebuah tahapan wajib. “Makanya saya mengatakan tadi mengusulkan platform ini menjadi 1 lompatan, Milestone ketika UKM ini ingin mendapatkan hak atas permodalan, maka dia harus sekolah dulu. Nah sekolahnya itu namanya LMS, Di dalamnya ada modul, ada sertifikat. Jadi bank bisa menilai karakter pelaku usaha dengan lebih percaya diri,” jelasnya.
Menurut Ridzky, penguatan kapasitas UMKM melalui LMS akan mengatasi masalah mendasar seperti ketidakpahaman soal laporan keuangan, strategi digitalisasi, hingga cara menghitung harga pokok produksi yang akurat.
Ia juga menekankan pentingnya strategi sosialisasi yang kreatif dan menarik, agar platform ini tidak hanya menjadi media diam.