GARUT INTAN NEWS – Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa (DPM KBM) Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut menggelar Talkshow Legislatif bertajuk “Menciptakan Peran Legislatif Mahasiswa yang Persuasif dalam Berbangsa dan Bernegara”, Sabtu (03/05), di auditorium aula Rektorat IPI Garut.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber berpengaruh, di antaranya influencer pendidikan Guru Gembul, Ketua DPRD Kabupaten Garut Aris Munandar, S.Pd, dan advokat Welly Anggara, S.H., M.H. Diskusi dipandu oleh Azhar Ghifari, Ketua Komisi III DPM KBM IPI Garut, yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana acara.
Azhar menjelaskan, kegiatan ini digelar atas dasar keprihatinan terhadap masih minimnya pemahaman mahasiswa mengenai peran legislatif.
“Tujuannya sih sederhana, karena kita berangkat dari keresahan bagaimana fungsi legislatif ini harusnya bisa dijajahi oleh mahasiswa serta harus diberikan peran lebih luas untuk sosialisasi terkait legislatif itu tersendiri,” ujarnya.
Ia menyoroti bahwa aksi demonstrasi yang sering dilakukan mahasiswa belum tentu dibarengi dengan pemahaman utuh terhadap sistem legislatif.
“Terkadang mahasiswa suka berdemo gitu kan, tapi terkadang menyuruh bahwasanya DPR itu harus ada, harus ada gitu. Tapi kan setelah adanya talkshow tadi, kita memberikan wawasan serta keilmuan bahwa setiap berdemokrasi atau memberikan pendapat itu ada kode etik serta secara persuasif demi menjalankan keamanan serta menjaga kestabilisan negara ini,” tambah Azhar.
Lebih jauh, Azhar berharap agar kegiatan ini menjadi titik balik dalam membentuk pola pikir mahasiswa yang lebih kritis dan beretika.
Ketua DPRD Kabupaten Garut, Aris Munandar, menyambut positif terselenggaranya talkshow tersebut.
“Alhamdulillah kegiatannya lancar yang mana kegiatan ini sangat luar biasa menghadirkan narasumber-narasumber yang berpengalaman, juga antusias dari pihak audiens juga sangat luar biasa dari pertanyaan, kritik, saran dan juga mungkin bagaimana membangun konteksnya Garut yang lebih hebat,” ujarnya.
Aris menekankan pentingnya kritik konstruktif dari mahasiswa demi kemajuan daerah. Ia menegaskan bahwa kepuasan maupun ketidakpuasan yang muncul dari mahasiswa terhadap pemerintahan, bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan, di mana aspek negatif perlu dibenahi dan hal-hal positif harus terus ditingkatkan.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk tidak takut menyampaikan pendapat dan terlibat aktif dalam kegiatan serupa.
“Untuk mahasiswa, jangan takut memberikan saran, pendapat, dan juga mungkin dari acara-acara seperti ini, ini akan membentuk karakter dan mental untuk persiapan generasi penerus ke depan,” pungkasnya.
Talkshow ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi mahasiswa untuk mengambil peran strategis dalam pengawasan pemerintahan dan pembangunan, khususnya di Kabupaten Garut.