BerandaSabaDesaBarudua Malangbong: Desa Penghasil Stroberi dengan Produksi Hingga 10 Ton Perhari

Barudua Malangbong: Desa Penghasil Stroberi dengan Produksi Hingga 10 Ton Perhari

GARUT INTAN NEWS— Desa Barudua, yang terletak di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, telah menjelma menjadi salah satu sentra produksi stroberi terbesar di wilayah tersebut. Tak kurang dari 95% petani di desa ini menggeluti budidaya buah merah yang menyegarkan tersebut.

Menurut Kepala Desa Barudua, Endang Yana, budidaya stroberi mulai dikenalkan di desa ini sekitar tahun 2005-an.

“Awalnya dibawa oleh seorang petani handal dari Ciwidey, yaitu Pak Haji Supardi (SPR). Beliaulah yang pertama kali mengajarkan cara menanam stroberi kepada warga Barudua,” ujarnya.

Popularitas stroberi pun melejit di kalangan petani setempat. Hingga tahun 2015, hampir seluruh lahan pertanian, baik perkebunan maupun sawah di Barudua, telah beralih fungsi menjadi kebun stroberi.

Namun, kejayaan itu sempat terkendala saat akhir tahun 2015 hingga awal 2016 ketika seluruh tanaman terserang virus. Dalam waktu satu bulan, seluruh kebun stroberi mengalami kematian massal.

Meski sempat terpuruk, para petani tak menyerah. Tahun 2017 menjadi titik balik kebangkitan sektor pertanian di Barudua. Kini, luas lahan stroberi di desa tersebut telah kembali mencapai sekitar 100 hektar.

Dalam kondisi cuaca ekstrem, hasil panen rata-rata mencapai 5 ton per hari. Namun jika cuaca mendukung, angka tersebut bisa meningkat dua kali lipat hingga 10 ton per hari. Jenis stroberi yang dibudidayakan mayoritas adalah varietas California, atau yang oleh warga lokal kerap disebut dengan “mencir”.

Distribusi stroberi dari Barudua cukup luas, mulai dari pasar tradisional hingga ke jaringan supermarket melalui jalur ekspedisi dan agen-agen yang tersebar di berbagai kota.

Meski belum menjadi destinasi wisata petik stroberi secara terbuka, Barudua sebenarnya memungkinkan pengunjung untuk merasakan pengalaman memetik buah langsung dari kebunnya.

Namun, karena adanya sistem pengepul, mereka yang ingin memetik sendiri diharuskan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan petani atau pengepul, bahkan bisa dibilang seperti harus mendaftar atau melakukan pemesanan (PO), karena di barudua ini pada jam 7 pagi sudah selesai memanen.

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita GarutIntanNews.com di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUeKWD1iUxcq6U1Fe40. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Baca Juga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

Banyak Dibaca