GARUT INTAN NEWS – Kaulinan baheula atau biasa di sebut juga kaulinan urang lembur saat ini jarang sekali dimainkan bahkan sudah di anggap asing oleh sebagian masyarakat, padahal banyak sekali nilai manfaatnya terhadap budaya dan pendidikan karakter anak.
Menghidupkan kembali budaya jaman dahulu terutama permainan – permainan tradisional sangatlah penting.langkah ini sangatlah penting dan di nilai tepat untuk merespon degradasi moralitas yang saat ini sangat memperhatinkan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Wawan Sumarwan S.Sn menuturkan, kaulinan baheula atau kaulinan urang lembur sekarang sudah mulai terus di kembangkan di beberapa desa wisata di Kabupaten Garut, contohnya di desa wisata Sindang Kasih dan desa wisata Ciburial
“Konsepnya, wisatawan yang berkunjung ke desa – desa wisata yang ada di kabupaten Ggarut bisa mendapatkan pengalaman berharga seperti hidup berdampingan dengan warga lokal, makan bersama, hingga mengurus hewan ternak,”tuturnya.
Untuk menunjang konsep wisata itu, lanjut Wawan, homestay pun di buat di setiap desa wisata dan bisa dijadikan tempat tinggal buat wisatawan.
“Selain mempelajari kearifan lokal, wisatawan juga dapat berjalan-jalan di area perkebunan teh yang sejuk sekaligus melihat indahnya pemandangan alam khas Kabupaten garut .di sini objeknya itu adalah masyarakatnya. Kita menyuguhkan budaya dan kearifan lokal. Itu yang menjadikan kabupaten garut sebagai tempat wisata edukasi,”katanya.
Dalam upayanya melestarikan budaya kaulinan baheula, Wawan Sumarwan mengakumemiliki konsep yang menjadi pondasi agar budaya kaulinan baheula tetap lestari, yaitu tembongkeun (perlihatkan) pada generasi saat ini bahwa Ssunda memiliki berbagai macam permainan unik dan khas.
“Prinsip lainnya, Ajarkeun (mengajarkan). Artinya, seluruh permainan harus diajarkan, bagaimana cara bermainnya dan cara aturan mainnya seperti apa. Ketiga, diigeulkeun (dipentaskan). Hal ini perlu dilakukan agar bisa menjadi daya tarik dan menarik minat untuk memicu semangat para generasi saat ini,” ucapnya.
Wawan Sumarwan menambahkan, kaulinan baheula yang ada di Kabupaten Garut memang harus didokumentasikan. Sehingga, generasi muda bisa lebih mengenal dan mencintai, serta memahami filosofi yang ada di dalamnya. “Kaulinan baheula memang sangat baik karena ada banyak aspek positif yang terkandung di dalamnya, seperti kreativitas dan kebersamaan,” pungkasnya.