GARUT INTAN NEWS – Gunung Larang Sri Manganti, yang terletak di kaki Gunung Cikurai, memiliki makna mendalam sebagai gerbang menuju masa depan dan tujuan kehidupan. Dalam segmen Ngawangkong di Babancong, Kang Dasep, pengelola Kebun Eptilu sekaligus budayawan setempat, menjelaskan bahwa nama Gunung Cikurai sebenarnya jika dilihat dari Gurat Garut, yang dikenal dengan Pujangga Manik—sebuah simbol penting dalam pembangunan kebudayaan di Priangan.
Sri Manganti, yang secara etimologis berarti “yang dinanti,” juga menyimpan arti tersendiri. Kang Dasep menjelaskan bahwa nama tersebut “disembunyikan” dan diganti menjadi Cikurai, yang diartikan sebagai “Cik Uraikeun.” Konsep ini menggambarkan betapa pentingnya warisan budaya yang ada di sekitar gunung tersebut.
Di kaki Gunung Cikurai, berdiri padepokan Dangiang Sri Manganti yang dibentuk oleh masyarakat setempat, sebagai wujud penghormatan terhadap sejarah dan budaya yang ada.
Kupa Jejer, yang berarti kupajajar. Yang artinya ku Pajajaran. Salah satu kawasan yang merupakan bagian dari kaputren / taman disekitar Mandala puseur. Makanya disebelah selatan di apit oleh Mandala giri, di sebelah Utara oleh Mandala Puntang.
Dua pancuran, Cikahuripan dan Tirta Kamuning, menjadi simbol kehidupan yang berakar dari sejarah tempat tersebut.
Di waktu yang sama, Kang Dadang Cikurai yang merupakan budayawan menjelaskan bahwa “larang” dalam istilah Larang Sri Manganti berarti suci, sehingga dapat dimaknai sebagai Gunung Suci Sri Manganti. Legenda menyatakan bahwa gunung ini ditanya oleh Tuhan apakah sanggup menjadi khalifah di dunia, namun tidak ada jawaban dari gunung tersebut.
Gunung Larang Sri Manganti berfungsi sebagai batas alam dan budaya, memandu manusia dalam perjalanan hidupnya. Dari tempat ini, banyak pembelajaran dan tradisi yang diambil, termasuk eksistensi tempat pustaka besar di Ciburuy.
Kembali ke Gunung Larang Sri Manganti, kawasan ini diharapkan dapat mengaktifkan perubahan zaman dan memberikan identitas tersendiri bagi Garut. Dalam budaya lokal, Gunung Cikurai dianggap sebagai Gunung Suci tertinggi, menjadi pusat bagi banyak tradisi dan pengetahuan.
Dengan kekayaan sejarah dan budayanya, Gunung Larang Sri Manganti tetap menjadi simbol penting yang mengingatkan kita akan warisan leluhur dan pentingnya menjaga tradisi di tengah perubahan zaman.