GARUT INTAN NEWS – Siapa yang pernah makan Cokelat Silver Queen? Merek cokelat ini telah menjadi favorit banyak orang di Indonesia, dengan rasa manis dan gurihnya yang khas. Namun, di balik popularitasnya, ada sejarah panjang yang dimulai di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tidak banyak yang tahu bahwa Silver Queen pertama kali diproduksi di Garut, sebelum akhirnya berkembang menjadi produk cokelat ternama di dunia.
Kisah ini berawal dari sebuah perusahaan perkebunan cokelat kecil (Ceres N.V.), yang didirikan oleh orang Belanda di Garut pada awal abad ke-20. Pada tahun 1940-an, perusahaan perkebunan ini dibeli oleh Ming Chee Chuang, seorang keturunan Birma (Myanmar). Setelah mengambil alih, Chuang membangun pabrik pengolahan cokelat di Garut, dan mempertahankan nama Ceres N.V. sebagai penghormatan terhadap warisan perusahaan tersebut.
Di penghujung 1940-an, pabrik ini mulai memproduksi dan memasarkan cokelat batangan dengan merek Silver Queen. Produk ini dengan cepat mendapatkan perhatian berkat kualitas dan cita rasanya. Saat itu, produksi di Garut menjadi awal dari perjalanan panjang Silver Queen, yang kini dikenal di seluruh Indonesia dan bahkan dunia.
Memasuki tahun 1950-an, Ceres N.V. memindahkan operasi produksinya dari Garut ke Bandung. Pada saat yang sama, mereka mengambil alih Van Houten, salah satu perusahaan pengolahan cokelat terbesar di Bandung. Setelah langkah strategis ini, pada 20 Januari 1950, Ceres N.V. resmi berubah nama menjadi PT. Ceres.
Namun, perpindahan ini meninggalkan jejak di Garut. Bangunan bekas pabrik Ceres N.V. di Jalan Cimanuk kini menjadi salah satu bukti sejarah yang terlupakan. Saat ini, bangunan tersebut terbengkalai, tak terawat, dan hanya menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu. Keberadaan bangunan ini mengingatkan kita akan era ketika Garut pernah menjadi awal kesuksesan produksi cokelat terkenal.
Setelah bertransformasi menjadi PT. Ceres, perusahaan ini terus berkembang hingga menjadi bagian dari Ceres Grup. Ceres Grup kini mengelola berbagai anak perusahaan yang beroperasi secara internasional dan dikenal sebagai salah satu pemain besar dalam industri cokelat global, bahkan menempati posisi ketiga dunia dalam produksi cokelat.
Silver Queen kini menjadi simbol kesuksesan industri cokelat Indonesia, namun akarnya di Garut dan bangunan tua di Jalan Cimanuk tetap menjadi bagian penting dari sejarahnya.
Sayangnya, bangunan itu kini hanya tinggal bangunan kosong tak terawat, seolah dimakan oleh waktu. Meski begitu, kisah Silver Queen menunjukkan bahwa keberhasilan besar sering kali dimulai dari langkah-langkah kecil, seperti pabrik cokelat di Garut yang kini tinggal kenangan.
Warisan ini menjadi kebanggaan bagi Garut dan Indonesia, sekaligus mengingatkan kita untuk merawat jejak sejarah agar tidak hilang ditelan zaman. Siapa sangka, dari sebuah kota kecil di Jawa Barat, lahir produk yang kini mengharumkan nama Indonesia di industri cokelat dunia?
Sumber referensi : Buku Album Garoet Tempo Doeloe karya Sudarsono Katam, Racmat Affandhi (2021).