GARUT INTAN NEWS – Yudha Puja Turnawan, anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDIP, menggelar kegiatan reses perdana di Sukagalih, Tarogong pada Rabu (16/10). Reses ini bertujuan untuk menampung aspirasi warga terkait berbagai isu, mulai dari infrastruktur hingga pemberdayaan pemuda dan pendidikan agama.
“Ini pertama kalinya saya reses di Dapil Tarogong setelah pindah dapil untuk periode ketiga ini. Banyak permasalahan yang muncul, seperti masalah drainase dan rumah tidak layak huni (Rutilahu). Di Sukagalih saja ada 135 rumah yang dikategorikan tidak layak huni,” ungkap Yudha.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pemuda setempat membutuhkan pelatihan kewirausahaan agar usaha mereka, seperti persewaan tenda dan sound system, bisa berkembang.
“Kami tadi mengundang beberapa SKPD dan Pj Bupati, serta Dispora, untuk menjelaskan cara pemuda bisa mendapatkan bantuan kewirausahaan,” tambahnya.
Aspirasi lainnya datang dari sektor pendidikan dan infrastruktur.
“Ada madrasah yang butuh renovasi di Kampung Babakan Loa, dan warga juga mengusulkan kenaikan insentif guru ngaji serta insentif RT dan RW. Selain itu, Bu Lela, Ketua RW 15, menyampaikan harapan agar Jalan Haji Husein dan Jalan Pamoyanan segera diperbaiki karena kondisinya rusak parah,” jelas Yudha.
Yudha berjanji akan memperjuangkan semua aspirasi yang masuk melalui rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Harapan kami, PUPR bisa memprioritaskan perbaikan jalan di wilayah ini. Sukagalih adalah kelurahan, dan sarana prasarananya harus menjadi perhatian SKPD terkait,” tegasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kabupaten Garut, Barnas Adjidin, menekankan pentingnya reses sebagai sarana untuk memahami permasalahan masyarakat.
“Tujuan reses ini adalah untuk mendapatkan informasi dari lapangan agar dapat didiskusikan antara DPRD dan pemerintah. Tidak ada kepentingan politik di sini, semuanya demi kesejahteraan masyarakat Garut,” kata Barnas.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah akan memetakan hasil reses untuk menentukan prioritas program. Barnas berharap seluruh temuan dari reses ini bisa ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat.
“Kami akan melihat bagaimana treatment yang tepat untuk setiap daerah agar permasalahan bisa segera diselesaikan,” tuturnya.
Dengan berbagai masukan dari warga, reses ini diharapkan mampu mendorong kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat Kabupaten Garut.