BerandaAsalUsulJalur Kereta Api Cikajang dan Kekayaan Alam Garut: Pusaka yang Terlupakan

Jalur Kereta Api Cikajang dan Kekayaan Alam Garut: Pusaka yang Terlupakan

GARUT INTAN NEWS – Jalur kereta api Cikajang menjadi bagian penting dari sejarah Garut, khususnya dalam mendukung perdagangan dan pengangkutan komoditas seperti kopi, kina dan teh.

Diresmikan pada 1 Agustus 1930, jalur ini menghubungkan Stasiun Cibatu dengan Stasiun Cikajang, yang terletak pada ketinggian 1.246 meter di atas permukaan laut. Pemandangan indah serta posisinya di kaki Gunung Cikuray menjadikan jalur ini tidak hanya penting secara ekonomi, tetapi juga terkenal karena keindahan alamnya.

Namun, perjalanan kereta api ini terhenti pada tahun 1982 akibat berbagai faktor, seperti keterbatasan sarana dan prasarana, letusan gunung berapi, serta meningkatnya penggunaan transportasi pribadi. Meskipun jalur Cibatu–Garut telah kembali beroperasi sejak reaktivasi pada tahun 2019–2022, segmen Garut–Cikajang masih belum aktif hingga saat ini.

Dalam sebuah broadcast yang di lakukan oleh Garut Intan News di acara Ngawangkong Di Babancong bersama Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut, Bupati Garut ke-26, H. Rudi Gunawan, berbicara mengenai sejarah dan kekayaan Garut. Ia menyoroti bahwa Garut dibentuk oleh Belanda, berbeda dengan Tasik dan Sumedang.

Buktina taun 1896 belanda nitah, pokoknaham misi dagang belanda ngarekomendasikn supaya jalur kereta api jakarta-surabaya, di belokeun di daerah cibatu kudu nyieun rel kareta api ka cikajang, etateh tahun 1896 tepikeun ka 1906 jadi ka cikajang” ujar Rudi Gunawan.

Alasan jalur tersebut tidak diarahkan ke Soreang adalah karena Garut memiliki komoditas unggulan seperti cokelat, kopi, dan teh berkualitas tinggi.

Rudi juga menceritakan pengalamannya ketika minum teh asal Garut di Belgia pada tahun 2004, menunjukkan bagaimana kualitas teh Garut dikenal hingga ke mancanegara.

Urang belgia mah ngajadiken Garut teh, teh nu paling ngeunah” tambahnya.

Diketahui di Garut juga pernah terdapat pabrik teh belgia yang letaknya di kawasan papandayan. Selain itu, Rudi menyebutkan bahwa Garut pernah menjadi tempat favorit para tokoh dunia. Charlie Chaplin, anak Raja Rusia, dan berbagai tokoh lainnya pernah berkunjung ke Garut, yang kala itu disebut sebagai Swiss van Java.

Garut dijuluki demikian karena keindahan alamnya yang serupa dengan Swiss, dan adanya jalur kereta api yang menghubungkan wilayah ini dengan berbagai daerah lainnya, mirip dengan yang ada di Swiss.

Meski jalur kereta api Cikajang kini sebagian besar tidak aktif, kisahnya tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan kebudayaan Garut. Jalur ini pernah menjadi tulang punggung transportasi komoditas, sekaligus simbol kemajuan infrastruktur pada masanya.

Simak berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita GarutIntanNews.com di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUeKWD1iUxcq6U1Fe40. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Baca Juga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERKINI

Banyak Dibaca