GARUT INTAN NEWS – Desa Campaka, yang terletak di Garut Utara tepatnya di Kecamatan Malangbong, merupakan salah satu desa dengan berbagai potensi ekonomi yang luar biasa. Salah satu kekuatan utama desa ini adalah kerajinan tradisional yang telah berkembang selama beberapa generasi, yakni produksi injuk serta ada pandai besi. Kedua sektor ini menjadi tulang punggung perekonomian desa dan berpotensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
Salah satu potensi terbesar yang dimiliki Desa Campaka adalah industri pandai besi yang berpusat di wilayah Salapinang. Hampir setiap rumah di dua dusun di sana memiliki keterampilan membuat perkakas dari besi. Produk-produk yang dihasilkan antara lain golok, linggis, cangkul, parang, dan berbagai perkakas lainnya.
“Sebetulnya potensi desa Campaka banyak, salah satunya adalah pandai besi di Salapinang. Hampir tiga RW di sana memiliki home industri yang membuat berbagai produk dari besi,” kata Ade Kamaludin, Kepala Desa Campaka.
Industri pandai besi ini berfungsi sebagai sektor ekonomi selain injuk, bagi banyak keluarga di Desa Campaka. Pesanan dari luar desa datang silih berganti, dengan bahan besi sebagai bahan baku utama.
Selain pandai besi, Desa Campaka juga dikenal sebagai salah satu penghasil injuk terbesar. Setiap bulannya, desa ini mampu memproduksi hingga 200 ton injuk, mulai dari bahan mentah hingga produk jadi yang siap ekspor. Produk-produk dari injuk meliputi tambang, sapu, kesed, hingga sikat kamar mandi.
“Injuk dari Campaka ini sudah digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari desa wisata hingga keperluan ekspor ke negara-negara seperti Jepang, Portugal, dan Korea,” lanjut Ade.
Produk injuk ini bahkan pernah digunakan dalam penanganan bencana besar di Indonesia, seperti dalam kasus lumpur Lapindo dan gempa di Bantul. Pada saat bencana tersebut, injuk dari Campaka digunakan sebagai bahan penopang untuk membangun rumah sementara dan saung.
Meski begitu, produksi injuk di Desa Campaka masih menghadapi tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan modal yang menghambat realisasi pengembangan produk lebih lanjut. Sebagai contoh, bahan baku untuk pembuatan lakop sapu serta tongkatnya biasanya diambil dari Surabaya.
Kerajinan injuk telah ada di Desa Campaka selama kurang lebih dari 79 tahun, dan tradisi ini terus dijaga oleh masyarakat setempat. Mayoritas penduduk desa bekerja di sektor ini, dengan pola kerja home industri yang memberikan fleksibilitas dalam produksi.
Potensi besar yang dimiliki Desa Campaka, baik dari sektor pandai besi maupun injuk, sebetulnya bisa menjadi aset berharga bagi peningkatan ekonomi desa. Namun, diperlukan dukungan modal dan pengelolaan yang lebih baik agar desa ini mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki, khususnya dalam hal ekspor.