GARUT INTAN NEWS – Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menghadiri acara Istighosah dan Doa Bersama di Pondok Pesantren Fauzan Garut pada Senin (05/02). Dalam kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo menyampaikan gagasan dan dukungannya terhadap peningkatan status dan gaji bagi guru agama di Indonesia.
“Guru-guru agama di Indonesia harus diberi gaji dengan skala nasional seperti yang saya terapkan di Jawa Tengah, karena mereka mengajarkan budi pekerti, mengajarkan kebaikan, mengajarkan toleransi,” ungkap Ganjar Pranowo.
Beliau menyoroti peran penting guru agama dalam mendidik nilai-nilai moral, budi pekerti, dan toleransi. Dalam situasi konflik di masyarakat, Ganjar Pranowo melihat bahwa guru agama memiliki peran strategis dalam mewujudkan kedamaian dan meredakan ketegangan tanpa melibatkan kekerasan atau konflik yang panjang.
“Sebab kala terjadi tabrakan-tabrakan di masyarakat, pemerintah kebingungan, yang malah diturunkan para polisi, tentara, konfliknya panjang, padahal guru agama lah yang setiap hari mendidik, guru ngaji lah guru agama lah yang bisa mendamaikan, tanpa harus kekerasan, tanpa harus konflik, tanpa harus berkepanjangan,” tambahnya.
Ganjar Pranowo menekankan pentingnya pendekatan kebaikan dan toleransi dalam kehidupan beragama di Indonesia. Beliau berbagi pandangan tentang keberhasilan toleransi beragama di Indonesia yang kuat, menjadi investasi bagi negara.
“Toleransi beragama di Indonesia sangat kuat. Saya kunjungi kota mayoritas non-Muslim, disambut hangat karena banyak guru-guru agama. Pada saat doa bersama, mereka menjalankan toleransi beragama sebaik-baiknya. Itulah Indonesia, di negara lain tidak ada seperti itu, kerukunan ini menjadi investasi bagi negara kita,” tegas Ganjar Pranowo.
Beliau mengungkapkan bahwa negara lain turut terkesima dan bertanya tentang rahasia kesuksesan Indonesia dalam menjaga kerukunan. Menurut Ganjar Pranowo, jawabannya terletak pada peran guru-guru agama yang mengajarkan kebaikan dan menciptakan lingkungan yang harmonis.
“Banyak negara bertanya, kok Indonesia bisa rukun ya? Saya jawab karena guru-gurunya mengajarkan kebaikan, itu yang kita rawat. Maka dari itu, saya bertekad untuk memberi insentif bagi guru ngaji, guru agama lainnya, yang berkontribusi besar untuk negara kita,” ungkapnya.
Pernyataan Ganjar Pranowo ini memunculkan harapan akan perhatian lebih lanjut terhadap kesejahteraan guru agama di Indonesia dan pemahaman bahwa peran mereka tidak hanya penting dalam konteks pendidikan agama tetapi juga dalam menjaga kedamaian dan kerukunan di masyarakat.